30 November
adalah hari yang saya tunggu selama enam bulan terakhir. Namun segala perencanaan
dan semangat yang saya bangun termasuk upaya mengumpulkan uang dengan menjual
karya pupus sudah karena kemudian saya mendapat kabar dari Olva bahwa pesawat
yang akan kami naiki dari Bandung menuju Singapore sudah dipastikan akan delay.
Pesawat yang harusnya berangkat pukul delapan, kemudian mundur menjadi pukul
12.35 yang berarti di Singapore sudah satu jam lebih. Saya membayangkan kami
akan tiba di sana pukul 15.35, melewati area imigrasi..naik MRT dan berjalan
menuju stadion. But yeah, I have to accept the thing that I cannot change.
Maka saya
berniat hari itu jangan sampai jadi mubazir hanya karena saya dikendalikan oleh
rasa sedih. I am sad because of the change, tapi saya ga ingin rasa syukur saya
juga hilang. So yeah.. I decide to ikhlas. I let go of the things that will
make me crazy.