Nah, salah satu orang yang sejak awal kami pacaran akhirnya saya kenal adalah Anjar. Cowok ini, sejak awal kenal, udah lengket banget sama si Abet. Berdasarkan cerita Abet, meski berbeda usia, Anjar gak pernah ada di posisi yang ngerasa lebih tua. Selama pacaran, sampai nikah.. Abet gak pernah berhenti ngomongin sahabat-sahabatnya. Anjar kemudian menjadi salah satu orang yang selalu ada di momen penting saya dan Abet, Mulai dari pacaran, nikah, anak lahir, sampai Abet mulai sakit. Dan hingga beberapa saat sebelum kematiannya, Anjar adalah salah satu nama yang disebut Abet, He need him most at that time.
Baca tulisan ini paling enak sambil dengerin lagunya Ipang, yang jadi soundtracknya Laskar Pelangi yang berjudul 'Sahabat Kecil'.
Ini link-nya di youtube. Enjoy our little reunion yaaa!
|
Aliya, Wangsa, bersama Angkasa & Alaska |
Tiga orang anak laki-laki menggemaskan itu biasa kami pandangi fotonya di instagram ayah dan ibu mereka,
@aanjaro dan
@Aliyalarasaty. Mereka adalah Angkasa Prana Pambudi sang anak pertama yang biasa dipanggil Angka, kemudian Alaska Banyu Pambudi yang biasa dipanggil Bibi karena sejak kecil biasa disebut baby setelah lahir, dan Wangsa Neema Pambudi yang menggemaskan. Yup, thanks to social media yang sudah menjadi jembatan silaturahmi antar manusia. Meskipun dalam hati kecil kami, ingin sekali rasanya bertemu mereka.
Dan minggu lalu, keinginan selama bertahun-tahun untuk ketemuan lagi akhirnya terwujud!
Si mama keren, Aliya lagi ada di Bandung bersama keluarga dan tentunya... walau gak ada si Papa Anjar, tapi ada anak-anak kece Angkasa, Alaska dan Wangsa. Wahhh, kebayang gak senengnya kita! Pada saat Aliya kirim pesan, kami sedang ada di RSUD Kota Bandung di daerah Ujung Berung untuk mengurus BPJS dalam rangka persiapan operasi saya. Awalnya sempet pesimis bisa ketemuan sama mereka, karena sampai jam 11 saya belum juga kunjung dipanggil oleh dokter, padahal cuma pingin minta surat rujukan. But thanks God, tepat jam 11.30 semua urusan beres. Dengan menggunakan motor, suami saya Febby segera melesat menuju Ibis Trans Hotel, tempat Aliya sekeluarga menginap.
***
So Happpyyyyy... They never met before! Never! tapiiii, pas ketemuuuu... langsung akrab!
Entah karena memang kedua ayah mereka adalah sahabat, sehingga di darah mereka sudah mengalir aura persaudaraan yang gak akan bisa dibohongi saat berjumpa. Sebelum sampai di TSM, Malika sibuk bertanya pada saya beberapa hal seperti nama lengkap ketiga anak Tante Aliya, usia, sudah sekolah belum, apakah dia bisa 'momong' adik-adiknya, atau apakah adik-adiknya nanti mau bermain dengan Malika yang usianya sudah sedikit lebih tua. Saya cuma bilang e
verythings gonna be okay, you'll be fine, you will love them.. they are your brother!
|
Angkasa (di dalam mobil), Malika dan Alaska yang gak liat ke kamera |
|
Random capture - Malika dan Angkasa |
Kami memutuskan untuk ngobrol di sebuah resto di Trans Studio Mall. Kalau mau makan siang sambil ngobrol dengan anak-anak aktif seperti ini, kuncinya cari tempat yang nyaman dan makanannya oke buat anak-anak. Tanpa ada aba-aba dari 2 mamahnya, Malika, Angkasa dan Alaska langsung sibuk dengan semua benda yang ada di restoran itu. Mereka eksplore, berkeliling, berlarian dan memutari meja dan bangku tempat kami duduk. Kebetulan di bagian tengah resto tersebut, terdapat sebuah mobil mini cooper yang persis seperti milik mr. Bean.
Yeay, they have a huge toys to play with!
Sambil menunggu pesanan makan datang, dan anak-anak bermain, saya dan Aliya ngobrol santai. Kami ngobrol soal banyak hal, tentang hebohnya ngurus anak, tentang hidup, tentang kerjaan, tentang kesehatan saya dan pastinya soal Anjar dan Abet. Ternyata yang kangen sama Abet bukan cuma saya sama Malika, tapi sudah tentu sahabatnya menurut cerita sang Istri. "Anjar tiap ke BPI pasti ke kuburan, dan pasti ke pojok tempat Abet. Habis dari sana pasti dia cerita soal Abet.." :')
|
play at the closet (Malika - Alaska - Angkasa) |
|
Malika, Hide and seek! |
|
Angka lagi jadi patung! XD |
Back to the kids! Selesai makan dan ngacak-ngacak restoran Hahaha, Aliya mutusin buat balik ke kamar sekalian beres-beresin barang-barang. Karena sore ini mereka harus kembali ke Jakarta. Jadi sambil sang mama beberes, anak-anak bisa lanjut main tapi di kamar hotel. Thats Kids ya, I mean.. mereka bisa dengan mudah menjadikan setiap tempat yang mereka pijak menjadi ruang bermain mereka. Mereka main di kolong kasur, di lemari, di bawah meja, di kasur dengan selimutnya. Dan nampaknya, saya serta Aliya memiliki kesamaan, tidak membatasi ruang gerak anak-anak untuk bermain, yang terpenting pengawasan agar mereka tidak melakukan hal berbahaya.
|
Salah satu momen saat saya ajak Wangsa selfie, dia malah mencium saya |
|
Group selfie at the Mirror |
Nah sembari sang kakak asik bermain, saya yang sudah lama sekali ingin punya baby.. asik main sama Wangsa yang usianya delapan bulan.
he such a cute boy! Wangsa kini masuk kedalam salah satu bayi bayi favorit saya. Dia gak rewel saat tidak sedang bersama mama-nya (paling gak saat itu sangat tenang), celotehnya sangat menyenangkan ma-ma-ma-ma-ma, yang terus di ulang ulangnya. Wangsa juga seaktif kakak-kakaknya, bedanya anak ini belum berjalan dan masih harus dituntun dan diawasi saat merangkak dan bergerak ke segala arah.
|
Sesaat sebelum mereka pulang ke Jakarta. Bye byeee! :* |
Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. eits, tapi kita pisah masih bisa ketemu lagiiii.. Karena Wangsa, Angkasa dan Alaska harus pulang ke Jakarta, maka permainan harus disudahi. Beberapa jam bermain sama mereka, mengobati rasa rindu dan bersilaturahmi ini mengembalikan energi saya. Semoga ada kesempatan untuk naik gunung bareng, atau ke pantai.. atau kenalan sama anjing-anjingnya Alaska dan Angkasa di rumah ya! Terima kasih untuk ketemuannya ya Aliya, dan anak-anak keren!
***
Bet, gak kerasa ya saya tahu kamu dalam hidup saya sudah cukup lama.. 15 tahun. Dan Selama itu juga, kamu membuka pintu-pintu kebaikan dengan mengenalkan saya pada mereka orang-orang baik yang kini jadi saudara saya. Meskipun kamu udah gak ada, meskipun Angkasa, Alaska dan Wangsa gak pernah ketemu om Beti yang suka naik gunung sama ayahnya.. saya yakin kehadiran Malika dapat merepresentasikan sosokmu yang selalu bersemangat dan menyayangi sesama manusia. Hari itu, meski saya gak sempat ketemu Anjar. Saya senang sekali bet, karena bisa ketemu sama Aliya dan anak-anak. Semoga tali persaudaraan kami bisa tetap terjaga ya Bet sampai akhir hayat.
We Miss You!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar