Happy Birthday Papa!!!

Dia laki laki yang pertama kali aku lihat wajahnya setelah wajah dokter. saat itu rambutnya gondrong atau panjang, pakai kemeja yang pas badan dan celana panjang yang trend disebut cutbray. kini rambutnya mulai berubah warna, tidak lagi panjang, melainkan hanya beberapa centimeter dari kulit kepalanya. sejak muda tubuhnya memang tidak pernah gemuk, cenderung kurus dan memang sulit untuk gemuk. dia laki laki pertama dalam hidupku yang memberikanku kasih sayang. membelaku saat ada anak lain usil, membelikanku apa yang kuinginkan, menemaniku kemanapun aku pergi. Kini dia tidak pernah melakukan itu lagi. bukan karena tidak bisa, tapi karena kini aku lebih sibuk bahkan untuk ngobrol dengannya.

Namanya Muhammad Eko Mulyono. beberapa memanggilnya Mas Mul, atau mamong atau hanya panggilan akrab seperti Mul atau Eko. Saya biasa memanggilnya Papa. Pria kelahiran 3 Juni 1956 ini, kembali bertemu dengan hari lahirnya. berkurang lagi usianya. di tahun ke-57 hidupnya beliau tidak kurang kurangnya memberikan kasih sayang serta doa yang berlimpah untuk kami semua, anak anaknya. Saya, Mas Hendi, Putri, bahkan untuk mereka yang telah tiada Alm Mas Adi kakak pertamaku, Alm Abet suamiku, serta kedua orangtuanya, dan kedua orangtua mama yang juga telah tiada. sepertinya, hidup papa dihabiskannya untuk berdoa, mendoakan semua.

Sejak kecil hubungan kami sangat dekat. karena saat itu aku adalah anak paling kecil dan perempuan paling mungil setelah Mama. Papa tidak pernah benar benar marah kepadaku, bahkan bisa dibilang lebih memanjakanku. Namun, seiring waktu berjalan. aku yang berubah. aku yang menjauh. aku yang tidak lagi mau mendengarkan kata katanya. Maka jarak itupun mulai terlihat saat aku yang membuatnya.Setiap kali aku mengenal seseorang yang baru. baik kawan ataupun pria yang kemudian menjadi pacarku, pasti beliau akan memberikan penilaian, demi kebaikanku, dia seperti bisa menelaah bagaimana perangai dan sikap setiap orang yang kutemui. 

Beberapa kali aku dibuatnya menangis. 3x seingatku, saat aku nakal dan dia menghukumku di kamar mandi. kemudian saat aku ketahuan pertama kali merokok saat smp dan saat aku meminta ijin untuk menikah. aku takkan pernah melupakan itu. dia lebih sering memberikanku pelukan, lebih dari tiga kali dan tidak terhitung.. saat aku datang menstruasi pertama dan merasakan sakit perut yang luar biasa, aku ingat dia pernah memelukku dan membasuh perutku hingga tertidur. dia juga memelukku erat saat pasca ku melahirkan, dan dia memelukku saat melihat almarhum suamiku masuk ke liang kuburnya. dia berbisik, "jangan berhenti kau baca al fatihah untuk abet..papa ada disini, kamu jangan nangis lagi.."

yup, pria ini papa-ku. Pria pertama yang melihat tangisanku saat lahir. pria pertama yang memperkenalkanku dengan sujud diatas sajadah, pria pertama yang tidak berhenti membacakanku doa saat aku jatuh sakit. hari ini Papa kembali bertemu dengan hari lahirnya.. berkurang lagi waktunya di dunia bersama kami.. namun aku memohon pada Sang Khalik..

Mama dan Papa

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepadanya

kekuatan untuk menyelesaikan setiap persoalan, bahu yang lebih kuat untuk menopang kami semua

tubuh yang lebih segar untuk memanfaatkan sisa usia kepada masyarakat..

dan tak habis memberikan kasih sayangnya kepada kami sekeluarga..

thanks for being my father, for being my guardian angel..

untuk menjadi eyang sekaligus papa untuk anakku..

Happy Birthday Pa, I Love You..

Malika dan Papa