Banyak
orang menyangka, bahwa setelah terinfeksi HIV lalu kemudian seseorang
akan masuk kepada fase menuju kematian, perlahan lahan merasa sakit
namun kemudian mati. Sehingga hal ini menjadi momok yang sangat
menakutkan, khususnya bagi teman teman yang hidup dengan HIV, yang
kemudian berfikir bahwa mereka sudah tidak lagi produktif dan tidak
mampu atau tidak diperkenankan untuk beraktifitas; seperti berolahraga,
bekerja dan beraktifitas lainnya.
Padahal hal itu tidak tepat.
Jika seseorang sudah terinfeksi HIV, memang benar adanya dalam tubuh
telah ada virus HIV yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Namun
jika dengan treatment yang tepat dan pola hidup sehat, tidak masalah
bagi seorang yang hidup dengan HIV untuk berolahraga dan beraktifitas
layaknya masyarakat lainnya yang tidak memiliki HIV. ODHA tetap bisa
berolahraga dengan ketentuan dan kondisi tertentu. Kenapa? Karena jika
dalam kondisi sakit dan dalam masa pemulihan, sebaiknya tidak melakukan
olahraga berat yang justru akan membuat kondisi tubuh semakin sakit.
Namun dengan pantauan dan monitoring kesehatan yang teratur, olahraga
justru memberikan banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Beberapa dari
cerita dibawah ini adalah mereka yang hidup dengan HIV dan hingga kini
masih berprestasi melalui olahraga, namun juga olahraga menjadi bagian
dalam proses pemulihan kesehatan.
1) Magic Johnson, Basketball Player;
Mungkin jika Magic Johnson tahu bahwa hidup dengan HIV ternyata dia
bisa baik-baik saja, dia tidak akan pensiun dari grup basketnya Lakers
pada Nov. 7, 1991. Magic Johnson akan tetap berkomitmen untuk memerangi
epidemi HIV / AIDS ketika ia secara terbuka mengungkapkan status HIV-nya
kepada seluruh dunia. Keberaniannya hari itu, hingga hari ini telah
hidup dengan HIV selama 2 dekade telah mengubah hidup dan cara pandang
tentang orang yang hidup dengan HIV.
"Jika saya tahu bahwa saya
masih bisa bermain basket dan melakukan hal saya, saya mungkin tidak
akan pensiun. Tapi saya tidak menyesal dan tidak akan melihat ke
belakang. Dan saya telah melakukan hal yang tepat pada waktu itu".
Pemain LA LAkers dengan nomor punggung 32 kini berusia 52 tahun, dan
setelah Dua dekade setelah hidup dengan HIV di usianya 52 tahun
kesehatan Johnson masih terus berolahraga dan dengan nyaman menjaga
kondisi kesehatannya dan rutin mengkonsumsi antiretroviralnya dengan
teratur. Setiap pagi dia bangun pukul 5 untuk terus latihan, mulai dari
peregangan, berlari sampai latihan Tae Bo. Johnson tidak bisa jauh dari
basket walaupun dia sudah pensiun setelah menyampaikan kepada seluruh
fans tentang status HIV-nya. Dia adalah MVP All-Star game tahun 1992 dan
memenangkan Medali emas dalam Olimpiade Barcelona sebelum bermain di
Lakers dan kemudian pensiun. Beberapa Artikel Mengenai Magic Johnson
bisa dilihat disini dan disini
2) Ginan Koesmayadi, Street Soccer Player and runner;
menurutnya.. "Berlari itu belajar berdamai dengan diri sendiri, mengalahkan ego..". Pria
kelahiran Jawa Barat yang akrab dipanggil Ginan ini hobinya
berolahraga. Coba tanya aja sama dia betapa cinta dia dengan sepak bola,
lari dan sekarang mulai merambah dunia tinju. Ginan-pun pernah berjalan
dari Bandung menuju Jakarta; dalam rangka menjawab nazar pada saat
homeless world cup 2011 tercapai. Ginan yang termasuk salah satu pendiri
dari Rumah cemara telah hidup dengan HIV selama kurang lebih 13 tahun.
Dia bersama teman teman di Rumah cemara telah memberikan banyak kegiatan
bermakna khususnya bagi orang yang hidup dengan HIV dan para pecandu
narkoba yang sedang dalam masa recovery. Melalui Sepak Bola dan (kini)
Tinju, mereka menyalurkan hobi mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Aktifitas ini selain memang menyehatkan tubuh, juga mengajak orang muda
di Indonesia khususnya ODHA dan pecandu memiliki kegiatan yang sifatnya
positif. Berita dan Video saat Ginan Koesmayadi melakukan Nazar Berjalan dari Bandung ke Jakarta; Artikel lainnya tentang Ginan bisa dilihat disini
3) Ji Wallace, Atlet Trampolin;
Pria
kelahiran 23 Juni 1977 yang berasal dari Lismore, Victoria, Australia
adalah pesenam Olimpiade dan trampolin juara. Pada awal karirnya
Wallace memenangkan beberapa gelar nasional Australia dan membuat
terobosan internasional pada tahun 1996 dengan memenangkan emas di DMT
(ganda Mini trampolin) disiplin di 19 Trampoline Kejuaraan Dunia di
Vancouver. Dalam kejuaraan Dunia diadakan di Sydney, ia mencatat rekor
dunia untuk menyelesaikan melompat dengan tingkat tertinggi kesulitan
dalam DMT, triple-tiga. Dia berkompetisi di Olimpiade 2000 di Sydney ,
di mana ia menerima medali perak di trampolin . Pada tahun 2005, ia
keluar publik sebagai gay dan mendapat gelar Duta Gay untuk olahraga di
Australia. Agustus 2012 surat kepada Sydney Star Observer, ia
mengungkapkan ia HIV-positif. Berita tentang Ji Walace bisa dilihat disini dan disini.
Artikel ini juga saya posting di www.odhaberhaksehat.org | http://www.odhaberhaksehat.org/2013/olah-raga-hiv/#more-1016
Picture Magic Johnson and Ji Walace from Google.com; Ginan Picture is taken from his collection
Tidak ada komentar:
Posting Komentar