Aku memutuskan untuk membuka diri
untuk menjadi temannya. Dia adalah seorang Taurus yang menghabiskan waktu
remajanya di Bogor. Perawakannya tinggi kurus, terlalu tinggi dan terlalu kurus
sehingga kalau aku berjalan di sisinya terlihat sangat aneh. Baskoro kemudian
aku panggil dengan awalan Mas karena tentu dia seniorku di kampus dan nampak
sangat berwibawa meskipun saat semakin lama sering jalan bareng dia suka
cengegesan juga.
Aku mulaia memberi sinyal positif
untukk berteman dengannya dengan mengijinkannya mengantarkanku pulang ke rumah
meski dengan motor tuanya yang kurang begitu nyaman aku naiki. Ya, aku takut
motor itu tiba tiba ambruk atau mogok. Aku juga mulai membalas pesan singkatnya
meskipun tidak begitu antusias. Aku merasa aku masih berhubungan dengan Abet
dan aku tidak ingin mengkhianati hubungan kami.