Banyak orang yang kini rindu akan kampung halaman setelah di rumah aja hampir dua bulan terakhir ini. Begitupa dengan saya. Sayangnya I dont really have a hometown to mention, saya lahir dan besar di tengah kota dengan hiruk pikuk kendaraan dan polusi udara. Not really kampung yang penuh dengan keheningan, udara yang sejuk atau suara burung burung dan jangkrik saat kita berdiam di teras rumah. Yup, karena yang kurindukan adalah Pamulang. Tempat yang juga adalah rumah tempatku besar dan bertumbuh. Banyak cerita dan perjalanan yang berproses selama 23 tahun dalam hidup. So this post is dedicated for Pamulang. Tempat - tempat apa yang paling saya rindukan dan pengennya saat covid-19 ini berakhir saat saya pulang mengunjungi rumah orangtua, saya juga akan mengunjungi tempat tempat tersebut... atau sekedar lewat lagi di jalur sekitar situ karena beberapa tempat sudah tidak ada. So here's the list.. maybe you recognize some place?
1. Bioskop 21 Pamulang | Sure its number one! Bagi yang belum tau, dahulu kala saat Pamulang masih menjadi bagian dari Jakarta Selatan. Tempat ini pernah sangat berjaya dan menjadi hiburan warga. Saat itu BSD belum se-HITS sekarang dengan Ikea dan lainnya. Mereka hanya punya satu bioskop di dalam BSD Plaza. So its not too interesting. Bioskop Pamulang berdiri tegak sendirian.. tidak berada di dalam mall atau gedung pertokoan apapun. Tempat yang menjadi pusat pertemuan anak - anak Pamulang baik yang ingin menonton ataupun sekedar ingin ngadem serta ingin janjian di tengah tengah.
Sayangnya, Bioskop Pamulang sudah rata dengan tanag dan kemudian dibangun ulang menjadi deretan ruko ruko yang tidak menarik. I dont know why and what happen back then. Tapi saya selalau merindukan tempat ini. Tempat ini adalah titik krusial dalam kisah #CintaYangMengubahHidupku yang saya tulis di blog saya ini juga. You can check the Tag CERBUNG or klik the hashtag, I put the link there.
2. Hero Pamulang | Nah, kalau anak tongkrongan Pamulang pasti suka mlipir ke gedung sebelahnya. Sampai hari ini gedung bekas Hero Pamulang ini masih tegak berdiri meskipun bukan lagi menjadi Hero. As we all know, sudah banyak Hero juga yang mulai tutup. Tapi, sayangnya Hero Pamulang kalah dengan situasi yang akhirnya ikut melemahkan mereka. Dulu saya bersama ibu sering berbelanja bulanan di sana, dengan teman - teman saya juga sering ke tempat ini sebelum ke dalam bioskop. Biasanya kami membeli snack di Hero dan berusaha sekeras mungkin agar jajanan kami ga ketahuan sama satpam. Di lantai atas dulu ada time zone tempat saya pertama kali mengenal games dance dance revolution. Tempat ini juga banyak sejarahnya. Mungkin saya pingin berdiri lama di parkirannya sejenak kalau dapat kesempatan. Hanya sekedar mengingat kembali momen yang pernah terjadi di tempat itu.
3. Tukang Bubur Kacang Ijo Madura dekat Perempatan Pamulang dan dekat Pamulang Estate/MA | Kalau tempat yang satu ini saya gak yakin masih ada atau tidak. Tempatnya tentu non permanen, hanyalah gerobak yang selalu buka setiap sore mulai jam lima sampai subuh atau lebih cepat jika dagangan mereka sudah habis. Tempat ini adalah salah satu tempat janjian saya pacaran. Yup not a fancy place, tapi karena saya juga sangat menyukai bubur kacang ijo Madura. Selain enal, Burjo Madura ini porsinya tidak heboh dan harganya murah di kisaran 3.500 - 5.000 rupiah saja. Ya resikonya kalau penuh ga bisa bersantai santai dan ngobrol ala kafe ya di sini. Harus segera bergantian.
4. Roti Bakar Parahyangan | Ada yang bisa kasih tau kemana tempat ini berada sekarang??? Huhuhu terakhir sempat pulang ke rumah mama ngeliat pelebaran jalan raya Pamulang berdampak pada tergusurnya pedagang kaki lima di sepanjang pamulang permai. termasuk tempat tongkrongan hits anak 90 an Pamulang. Tempat ini jadi semacam Iconnya Pamulang yang menurut saya tidak kalah melegenda dari Bioskop Pamulang. Selain karena menjual roti bakar indomie kopi susu Milo dan makanan seputar itu, Mereka buka dua puluh empat jam dan harganya sangat murah. This is Place that I always want to comeback just to remember how sweet life in the past, even its never been that easy.
5. SD/SMP Muhammadiyah Pamulang | Ini sekolah kuuuu hahahaha, iya sebenernya kalau ga ada temen males juga kembali ke sini. Sorry not to sorry but mostly guru - guru ku di sini agak jadi lebih konservatif. Ada kekhawatiran bahwa jika saya hanya datang sendirian akan dapat penghakiman berupa banyak pertanyaan soal hidup, HIV, aktifisme dan tentunya kenapa "lepas kerudung". Lol. But I do miss this place. Udah renovasi besar - besaran sih, jadi mungkin hanya beberapa ruang kelas , lapangan dan tempat parkir yang masih akan meninggalkan memori.
6. Kolam Renang Tasa | Nah, kalau tempat ini baru saja saya tulis nih di cerita saya #CintaYangMengubahHidupku. Rasanya tempat ini masih ada ya mudah - mudahan, tapi mungkin kondisinya sudah tidak sebaik dan sekeren pada saat pertema kali dibangun belasan tahun silam. Dari rumah saya, tempat ini jaraknya tidak jauh. Some fact about me in this place adalah Saya hanya beberapa kali berenang di tempat ini! yup, Crazy right? Ya soalnya saya ga bisa berenang sebenernya mahhh.. hahaha jadi kebanyakan ke sini buat nongkrong di kafenya.. ikutan arisan komplek.. acara keluarga atau pacaran.
7. Danau Witana Harja | Danau yang satu ini rasanya masih ada cuma mungkin udah ga sebebas dulu menjadi tempat wisata dan wara wiri warga sekitar. Karena di ujung jalan sebelum masuk ke area danau sudah dibangun post satpam dan gerbang pemeriksaan. Karena danau ini terletak di area perumahan Witana Harja, komplek elit yang sering banget kemalingan karena dulu penjagaannya kurang. Ada banyak cerita manis juga di sekitaran Danau Witana Harja yang saya ingin rasakan lagi jejaknya jika berkesempatan untuk kembali ke sana suatu hari nanti.
8. Komplek Bukit Pamulang Indah | This one is to many stories if I can say. Hehehehe antara mau senyum senyum atau cirambay kalau harus kembali ke tempat ini. Ini adalah komplek tempat almarhum suami saya tinggal. Selama saya pacaran sampai menikah, hamil punya bayi dan membesarkan Malika... komplek ini menjadi area hidup dan bermain saya. Saya tahu rasanya kebanjiran.. mati listrik.. lebaran di sini atau nongkrong dan berosialisasi sebagai warga meskipun mereka tentu mengenal saya sebagai istrinya Abet atau mantunya Pak Eriz. Rumah mertua saya juga kebetulan masih di sana meskipun sudah pindah dari Blok F ke Blok C. Selain itu makam almarhum juga persis ada di komplek ini. So yeah, Saya selalu sempatkan untuk kembali ke sini meskipun hanya sejenak untuk mendoakan almarhum di makamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar