Rabu siang, 1 April 2020 saya mendapatkan
sebuah pesan singkat dari kawan saya di Jakarta yang mengabarkan Ibu Armaini
meninggal dunia karena COVID-19. Yup, it’s a shocking sad news! Dan saya
berusaha mencari tahu kebeneran kabar tersebut dengan menghubungi dokter Endang
untuk mencari tahu penyebabnya.
Ibu Armaini adalah salah satu petugas di Klinik
Wijaya Kusuma, RSUP Fatmawati saat saya dulu masih berobat di sana saat tinggal
di rumah orangtua di Pamulang. Ibu Ar (panggilan akrab saya padanya) adalah
orang yang sangat baik dan selalu membantu kami bukan hanya hal hal teknis
dalam urusan administrative akses ke rumah sakit tapi dia juga sering menjadi pendengar
yang baik bagi banyak teman teman ODHA yang berobat di klini Wijaya Kusuma RSUP
Fatmawati.
Kabar kepergian beliau tentunya sangat
mengagetkan, karena penyebabnya adalah COVID-19. Karena sampai tulisan ini saya
buat, saya tidak mendapatkan informasi yang valid tentang bagaimana ibu Ar bisa
sampai tertular COVID-19. Hal yang paling menyebabkan selanjutnya adalah
membayangkan bagaimana keluarga tidak lagi bisa membesuknya sesaat setelah dia
mendapat tes positif COVID-19 dan dirawat. Dia juga dimakamkan tanpa keluarga
lima jam pasca wafat karena itulah aturan yang diterapkan Negara dan kementrian
kesehatan pada semua pasien yang meninggal karena Corona.
I know I didn’t have a chance to say goodbye to
her. But I hope I can write something about her in my blog to remind me that I know
someone with a good heart like her.
Dear Ibu Armaini, I don’t know how you face
your painful day with the COVID-19 at the hospital. But that condition remind
me of our conversation about how people living with HIV is not that easy to die
just because the virus, is not a death end once we get the virus. Is not a
great and easy thing for all of us, I remember u said that. But there is a lot
of illness is more painful and can cause a death. So we have to be optimist
about the chance of keep living after we got the HIV. I will always remember
our days together at the hospital while I am working there as a peer councelor.
Thank you for all your kindness and your time. I love you ibu, you will be
missed. Innalillahi Wa innailaihi rojiun.
Untuk teman – teman yang membaca tulisan ini, I
hope youre all okay there. Hang on at this week 3 stay at home activities.
Semoga pandemi COVID – 19 ini segera mereda dan semua pasien yang dinyatakan
positif segera membaik dan sembuh. Untuk mereka yang kerabat, teman serta orang
terdekatnya wafat karena COVID-19 ini, saya mengucapkan duka cita yang
mendalam. I hope they are now rest in peace in heave, they are heroes and I
hope this situation makes us learn how to remember good thing from people and
not forget to say love to them we love. Don’t forget to always be kind always!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar