Seiring dengan berjalannya waktu kami
menjalin hubungan sebagai pacar, semakin banyak teman kami berdua yang
mengetahui perihal hubungan ini. Maka dari sanalah riak riak mulai bermunculan,
khususnya yang datang kepadaku.
Rumors mengatakan bahwa Abet adalah
anak nakal dan anak gak bener. Banyak yang mempertanyakan, kenapa aku mau
berpacaran dengannya. Ya tentunya aku tidak perlu menjelaskan itu kepada dunia,
jelas itu adalah urusan pribadiku. Tapi berita tidak menyenangkan semakin ramai
terdengar, khususnya yang mengatakan bahwa Abet adalah Junkie.
Meskipun kaget, aku tidak langsung
seratus persen percaya. Selain itu, persoalan narkoba bukanlah hal yang baru
dalam kehidupanku. Kakak pertamaku adalah seorang pecandu sekaligus pengedar.
Saat aku mulai mengenal Abet… dia sudah pulih dari kecanduannya dan tengah
bekerja di Probolinggo. Dan alam semesta memang berusaha untuk menunjukan kepadaku
kenyataan yang sebenarnya. Pada satu kesempatan kakakku sempat satu kali
berjumpa dengan Abet. Entah apa yang terjadi pada pertemuan mereka itu, malam
harinya kakakku menegurku. “Pacaran jangan yang sama kayak gue dong dek. Cari
yang bener lah?” begitu katanya dengan nada sedikit sewot. Aku yang bingung dengan
maksud perkataannya bertanya balik. “Maksudnya apa mas?” dan dia menanggapi
dengan singkat “Ada kuburannya gitu di tangannya”.