The memories that I want to keep forever. Satu kalimat
itu tiba tiba terbesit di kepalaku pagi ini. Yup, the moment when you’re all alone
and have no one, you gonna miss so many thing. Tahun ini merupakan tahun dengan
angka yang sangat bagus, 2020. Sometimes, when I write it down or just even
think about it.. saya ga kepikiran bisa hidup sampai hari ini di tahun yang
cantik itu dalam kondisi sebaik hari ini.
34 tahun lalu saya tentunya tidak ingat sama sekali
moment saya dilahirkan ke dunia, tapi setiap saya ingat bahwa saya masih hidup
sampai saat ini tentunya itu membuat saya bersyukur. Bahwa ada kedua orangtua
serta kakak adik dan orang orang terkasih saya yang masih menyayangi diri ini
dengan sepenuh hati.
19 tahun lalu, saya tidak pernah membayangkan akan
bertemu seorang pria yang akan mengubah hidup saya selamanya. Pria yang
meskipun kini raganya telah mati, jiwanya tetap hidup di dalam hati dan pikiran.
Orang yang mengenalkan saya akan keberanian menjalani kehidupan serta tidak
melupakan kerendahan hati di dalamnya juga. Abet pria yang mungkin jauh dari
kata sempurna, selalu sempurna di dalam hidup saya. Dia menyempurnakan hidup
saya dengan akhirnya menjadi sahabat sehidup semati saya. Menikahi saya dan
bersama sama kami akhirnya memiliki anak paling luar biasa di dunia yang saya
lahirkan 12 tahun lalu. Malika, anak yang kini menjadi sumber kekuatan saya
untuk tetap bertahan menjalani kehidupan yang meski saya sadar semakin membaik,
tapi tentunya tetap memiliki kerikil dan aral rintang yang seru setiap harinya.