Dalam kondisiku yang belum 100% pulih, aku
mendapat kabar tentang kedatangan U2 ke Asia. Singapore menjadi Negara pertama
dan itu berarti mereka tidak jauh. Mimpi itu kemudian kembali terngiang dalam
kepalaku yang dua tahun ke belakang ini isinya hanya soal rasa sakit. Kira –
kira berapa ya biaya yang harus kusiapkan untuk bisa menonton? Hal pertama yang
terbesit dalam pikiran adalah aku tidak boleh menyusahkan orang lain untuk
membuat diriku sendiri bahagia. itu termasuk tidak meminta uang pada Febby,
suamiku. Setelah berhitung cepat, sepertinya aku membutuhkan sekitar sepuluh
juta rupiah untuk bisa menonton konser, membeli tiket pesawat pulang-pergi,
membayar penginapan, membeli merchandise serta biaya hidupku selama di
Singapore. Fiuh, uang yang tidak sedikit. Mengingat aku yang saat ini tidak
punya pekerjaan tetap. Hidup kami bergantung pada usaha kopi dan warung di
rumah dan juga usaha konveksi kaos milik suami.
Lalu, dari kejauhan aku melihat tumpukan alat
gambar di meja. “Apa aku jual saja karya Mandalaku?” ide itu kemudian muncul. “Tapi
apakah ada yang mau membeli karya yang bahkan aku tak tahu kenapa tetap aku
geluti ini?” keraguan yang kemudian muncul. Namun karena derap jantungku
semakin kencang karena antusiasme berita kedatangan U2 ke Asia ini, aku
kemudian menyusun rencana.
Keputusan menjual karyapun bukanlah hal mudah.
Sebelumnya aku telah berencana untuk mengadakan pameran di tahun 2020, maka
dengan menjualnya… maka habis sudah karyaku. Lalu muncul juga pertanyaan
pertanyan lain seperti berapakah harga yang pantas untuk sebuah karya mandala.
Dasar seniman abal abal! Umpatku dalam hati, menghargai karya sendiri saja
tidak becus. Tapi berkat semua pemikiran yang bertempur dalam kepala itulah aku
akhirnya memutuskan untuk semi meminta pertolongan teman – teman dan followerku
untuk membeli karya mandalaku for a good cause. Yang mana adalah dengan mereka
membeli karya ini maka itu artinya mereka membantuku memberi apresiasi pada
diri sendiri. Hadiah karena telah bertahan hidup selama 10 tahun terakhir ini
dan menonton U2 merupakan hadiah terbesar yang pernah kuberikan pada diri
sendiri.
And I did it, they really buy my artwork.
Sepuluh Juta rupiah bahkan sepertinya lebih, aku mendapatkan uang dari hasil menjual
kurang lebih 70 piece karya Mandala. Dengan harga yang tidak begitu mahal, aku
berusaha menyampaikan kepada teman – teman yang membeli gambarku… bahwa setiap
mandala memiliki makna dan emosi yang luar biasa baik. Maka melalui tulisan ini
juga, saya kembali berdoa kepada setiap Tuhan dan semesta semoga mereka yang
membeli karya saya kembali mendapatkan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang kudapatkan
setelahnya.
To be continue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar