“Saya perempuan baik – baik, tapi kenapa Tuhan masih kasih saya HIV”
Beberapa minggu ke belakang, kalimat diatas kerap berseliweran di kotak pesan instagram saya. Dari begitu banyak curhatan dan konsultasi terkait HIV, ada beberapa orang yang memilih untuk diam pada kemarahannya hingga menahun. It hurt me at the beginning, saya sempat mempertanyakan kenapa sih anda semarah ini? Sampai saya ingat, saya pun pernah melalui fase yang sama.
Kalau saya bisa ibaratkan, terinfeksi HIV seperti mendengar kabar anggota keluarga meninggal. We feel like we already die. Duka nya sangat mendalam sehingga membuat kita kehilangan akal sehat atau bahkan diri sendiri. Yes, we lost ourself in that situation.
Banyak sekali ODHA yang bertahun – tahun marah pada keluarga, pasangan dan bahkan Tuhan karena mendapatkan situasi HIV ini. Tentu kita semua tidak mengharapkan ini terjadi pada diri kita. Jadi dalam tulisan ini saya mau mengajak teman – teman yang terinfeksi HIV atau anggota keluarga yang memiliki kerabat yang terinfeksi HIV untuk pulih secara bertahap.