Dulu waktu masih berKTP Tangerang Selatan, saya
selalu picky setiap kali mau ke Bandung. Saya pengen nginep di tempat yang
begini dan begitu. Dan mindset bahwa kalau ke Bandung harus menginap di daerah
atas yang dingin dan sejuk ternyata salah besar. Karena ternyata saya baru
sadar setelah tinggal di Bandung, bagian paling menyenangkan dari kota ini
adalah sejarah kota yang sangat kaya. Bahwa Bandung adalah salah satu kota yang
menjadi destinasi plesirannya bangsa Belanda saat mereka menjajah kita dahulu.
Dan pusat kota Bandung merupakan bagian paling penting dimana di sana terdapat
Kantor pemerintah (Balaikota), pusat pertemuan masyarakat (alun – alun), pusat
ekonomi (Bank Indonesia) dan tempat ibadah (Mesjid di alun alun dan gereja
katedral).
Semua pusat heritage kota nyatanya terletak di
tengah – tengah dan Jl Braga menjadi salah satu jalan utama yang menjadi
jantung yang senantiasa berdenyut menghidupkan kemeriahan kota. And I love the
fact that I live near that place now. Braga selalu memiliki daya magis yang
luar biasa setiap saya melaluinya.
Nah, diujung Jalan Braga sebelum bertemu dengan
pertigaan jalan yang akan mempertemukan kita dengan dengan jalan Asia Afrika
ada sebuah hotel yang dulunya juga merupakan tempat bersejarah. Hotel De Braga
by Artotel namanya. Meskipun sempat ada sedikit keraguan setiap akan ada
pembangunan hotel di bekas gedung bersejarah, tapi DeBraga membuktikan bahwa
tidak ada sedikitpun nilai sejarah yang berkurang. Karena jika kita berjalan di
trotoar, kita dapat melihat bahwa tidak ada yang berubah dari bagian depan
gedung yang dulunya merupakan pusat perbelanjaan Sarinah.
Masuk ke dalam hotel, saya di sambut oleh
ruangan yang berkesan artsy. Mulai dari interior sampai ke pilihan
furniture. Kesan tertutup yang sering ditampilkan banyak hotel tidak ada di De
Braga. Meja receptionist yang tinggi dan tertutup tidak akan kalian temukan di
sini. Semuanya digantikan oleh meja panjang dengan empat bangku. Kesan
terbuka dan bersahabat saya rasakan di area lobby. Tentunya dengan keramahan
para staff hotel yang warna seragamnya kala itu kebetulan merupakan warna
favorit saya Biru donker.
Hotel De Braga memiliki tiga jenis kamar yang
dapat memenuhi kebutuhan tiap orang yang berbeda. Semua kamarnya dilengkapi
fasilitas standart hotel seperti kasur, televise, tempat penyimpanan barang,
kamar mandi shower, wastafel, wifi, dan yang paling penting adalah hotel ini
sangat Artsy. Di setiap lantainya ada tema – tema mural yang berbeda beda mulai
dari luar angkasa, nature, water dan banyak lagi. Kesemua karya mural di hotel
ini digambar langsung oleh seniman local di Kota Bandung seperti Addy Debil,
Riandy Kurniawan, Erwin Windu, Radhinal Indra, Agugn, Argya dan idola saya
Elfan Diary.
Nahh, Sekarang saya akan cerita lebih lengkap
supaya kamu tahu pilihan mana yang paling tepat kalau mau menginap di DeBraga
by Artotel ini. Pertama, Jika kamu menginap dalam rangka bekerja atau solo
travelling, Type studio 25 menjadi pilihan yang pas karena ruangnya sangat
minimalis, dengan harga di kisaran 800rb kita sudah bisa beristirahat di tengah
kota Bandung sambil mencuri waktu di tengah sibuknya bekerja bisa berjalan kaki
dan memotret bangunan heritage di sepanjang jalan Braga dan jalan Asia Afrika.
Yang kedua, jika kamu hendak menginap dan
berencana mengundang teman – teman untuk mampir ke kamar kamu untuk sekedar
reuni Type studio 35 merupakan pilihan yang paling tepat. Karena mereka punya
mini living room yang tentunya disekat antara kasur dan ruang tersebut. Sehingga,
kita ga malu deh kalau mau ngajak temen kita nongkrong bareng. Saran saya,
untuk studio 35 minta kamar yang dekat jendela karena pemandangannya adalah
heritage di Jalan Braga iww kerenn banget! Oiya, kisaran harga untuk studio 35
adalah 1.5jt.
Pilihan terakhir adalah untuk yang mau liburan
keluarga, bisa banget nih menginap di De Braga Suite yang punya kamar luassssss
banget! Cocok buat yang bawa anak – anak kecil. Karena ada living room super
besar, lemari yang besar, kasur yang besar dan yang paling penting buat saya
adalah kamar mandi yang memisahkan toilet dengan bathtub uhlalaa surgaa.
Soalnya suka berantem tuh pagi2 kalau ada yang mau mandi duluan sama ada Cuma
mau BAB atau pipis. Juara deh De Braga Suites ini. Dengan harga di 1,8jt, aku
mah yes deh kalau mau ajak keluargaku.
Selain 3 pilihan kamar yang sesuai dengan
bermacam kebutuhan tiap orang, De Braga by Artotel ini juga memiliki 6 ruang
meeting dengan kapasitas mulai dari 24 orang sampai dengan 120 orang. Hemmm..
kamu bisa request tuh bentuk bangku untuk meetingnya mau dibikin U shape,
Classroom, roundtable, teater atau kosongan juga kayaknya bisa. Kayaknya habis
ini aku bakalan rekomendasiin temen – temenku di Jakarta kalau mau bikin
meeting di Bandung ya di De Braga aja. Soalnya tempat meetingnya punya
fasilitas lengkap seperti wifi, screen, proyektor, Standing flipchart,
microphone dan sound system, dan yang paling penting adalah ada ekstra
colokannn hahaha. Ya kalau meeting kan harus colok colok leptop, handphone
tablet dll.
Kalau kamu kamu dan kamu akhirnya setuju dengan
rekomendasi saya ini. Tentu ga akan menyesal karena selain fasilitas kamar dan
ruang meeting yang super nyaman. De Braga by Artotel punya Bistro De Braga,
restoran yang juga aku sukaaa. Mulai dari design yg artsy, interior dan pilihan
furniture yang nyaman buat kita kita yang yang bosen sama design lawas dan
terkesan kuno. Oiya, ini adalah Tips penting kalau mau booking kamar di De
Braga. Selain memang kamu bisa langsung book via website nya, kamu juga bisa
book lewat semua website dan aplikasi pemesanan hotel dengan harga yang WOW
lebih murahhh! Hahaha cek sendiri kalau ga percaya.
Sebagai penutup, salah satu spot paling kusuka
di De Braga by Artotel ini adalah Bistro De Braga dan B10 Coffee. Bistro De
Braga adalah restoran di lantai 3 yang juga langsung terhubung dengan swimming
pool yang bisa disewa meskipun kamu gak nginep di hotelnya. Untuk renang, kamu
cukup pesana makan di Bistro nya dengan harga 100rb, bisa puas puasin renang
sambil lihat pemandangan Bandung. Kalau yang memang menginap, kamu bisa merasakan
sensasi sarapan pagi dengan interior artsy dan pilihan sarapan pagi yang
buanyak banget. Mulai dari main course, dessert dan appetizer yang super lezat.
Nah untuk hari hari tertentu di setiap weekend, Bistro De Braga punya kebiasaan
yang sungguh unik. Mereka biasa membuat tumpeng nasi kuning dengan lauk pauk
super lengkap, atau tumpeng Awug yang udah jarang ditemuin dimana – mana. Sang
Chef akan berkeliling kepada seluruh pengunjung untuk mengambil bagian-bagian
dari tumpeng tersebut untuk dimakan bersayma. Ahhh so sweet bangeet ya! Guyub kalau
kalau orang Sunda, eh bener kan? Hahaha.
Nah sebelum pulang kemarin, saya menyempatkan
untuk nongkrong di B10 Caffe yang berada di bagian depan hotel. Dengan ditemani
segelas Ice Latte, rasanya saya bisa produktif banget nih ngerjain artikel
artikel blog saya kedepannya. Karena sambil ngopi, nongkrong, bonusnya adalah
pemandangan jalan Braga yang selalu magis buat saya. Satuuu lagii nihh bisi lupa, kalian gak perlu khawatir ga dapat tempat parkir. Karena De Braga by Artotel punya fasilitas tempat parkir luas plus basement yang akan menanpung kendaraan kalian. Jadi, kalian kalian yang
dari kemarin sudah nungguin ulasan soal De Braga by Artotel ini semoga
terpuaskan yah. Soalnya saya aja puas dan happy banget habis dari sana.
Terimakasih banyak ya, Pak Reza, The Uci, The Ulu dan teman – teman Emak
Blogger Bandung! Ps. Kalau mau lihat foto - foto yang lebih lengkap, all foto story nya saya higlight di Instagram yah!
Pengin deh ngerasain staycation di sana.
BalasHapus