Sumber : Imdb |
Pilihan film
kali ini masih berbau masakan, I (just
realized) also love this kind of movie. Buku ini diadaptasi dari buku
dengan judul yang sama dengan filmnya, ditulis oleh Richard Morais. Saya
sedikit terkejut saat membaca resensi film ini, Karena film ini di produseri
oleh Steven Spielberg dan Oprah Winfrey. Wow! Karena dua hal ini saja sudah
membuat saya cukup penasaran.. maka saya memutuskan untuk menonton film ini.
Mengambil latar
belakang pembuka di Mumbai, India saya sempet kaget. Saya pikir ini bukan film
India? Eits.. banyak lho orang yang meng-underestimate
beberapa film Bollywood. Termasuk
saya pada awalnya. Karena bagi saya, kesan yang ditimbulkan dari film2 India
adalah mengandung kekerasan kepada perempuan, budaya patriarki yang begitu
kental sehingga saya sangat picky
untuk nonton film India. Tapi saya ga bilang film India jelek, Karena film ini
dan banyak film lain baik yang dari India maupun yang diperankan oleh
Aktor/Aktris India, melahirkan film – film yang sangat luar biasa keren.
Hassan, adalah
seorang anak muda kelahiran Mumbai yang sejak kecil memiliki indera dan insting
yang luar biasa terhadap memasak, serta mengolah bahan makanan. Guru yang
pertama kali memperkenalkannya kepada Teknik memasak tradisional ala India
adalah sang Mama. Hingga suatu hari keluarga mereka ditimpa bencana. Restoran
keluarga yang mereka bangun di Mumbai dibakar pada saat situasi politik India
tengah memanas di tengah pemilihan umum. Naasnya, sang Mama meninggal dalam
tragedy kebakaran tersebut. Hal ini menghancurkan kehidupan mereka. Sang ayah
yang tetap berusaha kuat dan tegar, memutuskan untuk mengajak seluruh
keluarganya pindah ke London. Hassan bersama keempat adiknya yaitu Mansur,
Mahira, Mukhtar, dan Aisha. Tinggal beberapa saat di London, dan memutuskan
untuk kembali pindah ke daerah yang lebih baik di Eropa.
Hassan (Diperankan oleh Manish Dayal yang manis bener)
“My school was our family restaurant in Mumbai, and my mother was my instructor. It was an education for all of the senses. But mostly I was thought how to taste.”
Perjalanan
menuju Eropa tidak terlalu mulus, ada saja kerikil seperti pertanyaan di
imigrasi yang begitu menyulitkan keluarga mereka, sampai musibah rem blong yang
hampir menewaskan mereka sekeluarga. Tapi,
saya setuju bahwa tidak ada sesuatu yang tidak sengaja, there is always a reason when something happen. Dan inilah
jawabannya, keluarga Hassan menghentikan perjalanan mereka di sebuah kota kecil
bernama Saint-Antonin-Noble-Val. Kemudian,
sang ayah memutuskan untuk membeli sebuah rumah yang dahulunya adalah bekas
restoran, dan akan membuka kembali restoran keluarga mereka di tempat tersebut.
Hassan tidak
setuju, persis di depan restoran mereka terdapat sebuah restoran yang sangat
terkenal di kota tersebut bernama Le
Saule Pleureur (saya ga tau cara bacanya yaaa... hahaha). Hassan berfikir
bahwa ide tersebut sangat tidak sehat, tapi sang ayah berfikir sebaliknya.
Maka dengan segala daya dan upaya, restoran Mansion Mumbai akhirnya resmi dibuka. Tidak seperti restoran yang menyajikan hidangan khas Prancis di seberangnya, Mansion Mumbai sulit sekali mendapatkan pelanggan di awal pembukaan mereka sehingga sang ayah merasa harus melakukan kebiasaan – kebiasaan mereka di Mumbai sana, untuk menarik perhatian orang yang lewat dan mengajak mereka mampir di restoran.
Hassan & Marguerite |
Maka dengan segala daya dan upaya, restoran Mansion Mumbai akhirnya resmi dibuka. Tidak seperti restoran yang menyajikan hidangan khas Prancis di seberangnya, Mansion Mumbai sulit sekali mendapatkan pelanggan di awal pembukaan mereka sehingga sang ayah merasa harus melakukan kebiasaan – kebiasaan mereka di Mumbai sana, untuk menarik perhatian orang yang lewat dan mengajak mereka mampir di restoran.
Tidak membutuhkan
waktu yang lama, Hassan, sang koki utama di Mansion
Mumbai langsung dikenal di seantero kota dan membuat restoran tersebut
semakin laris. Hal itu membuat iri Madame Mallory si pemilik Le Saule Pleureur, beserta salah satu
chef nya. Namun Mallory tidak pernah menyangka bahwa salah satu Chef nya dapat
bertindak sewenang – wenang dengan menyewa orang bayaran untuk membakar Mansion Mumbai. Beruntung Hassan
mengetahui hal itu dan dapat memadamkan kebakaran, meski dia harus berhenti
sejenak dari kegiatan memasak Karena tangannya yang terbakar.
Marguerite,
adalah seorang chef di Le Saule Pleureur
juga yang pertama kali menolong Hassan sekeluarga saat datang ke St Antonin.
Hassan mencintai perempuan itu, tapi di sisi yang sama mereka harus bersaing Karena
keduanya adalah juru masak dengan tujuan yang sama. Sehingga Marguerite
meyakini kebersamaan mereka tidak akan berjalan mulus. Sejak peristiwa
terbakarnya Mansion Mumbai, Madame
Mallory menjadi iba kepada Hassan dan selain itu dia mengetahui bahwa pria muda
ini memiliki bakat yang luar biasa dalam hal memasak. Hassan bukan hanya mahir
memelihara resep keluarga, tapi bisa membuat masakan Prancis dengan rasa yang
luar biasa lezat.
Apa yang terjadi
dengan Hassan, apakah dia akan bergabung di Le
Saule Pleureur? Atau tetap loyal dengan tradisi dan budaya leluhur di Mansion Mumbai. Wajib nonton filmnya
gaes, saya gak akan cerita sampai habis. (Hahahahaha, mengesalkan yaaaa..).
Saya suka sekali film ini sangat saya rekomendasikan ditonton Bersama keluarga.
Ada kasih saying seorang ibu yang hadir dalam kehangatan keluarga Hassan
meskipun sosok sang ibu tidak hadir di tengah – tengah mereka. Kemudian, ada
kesungguhan serta kegigihan yang terpancar dari sosok Hassan yang tak pernah
menyerah, untuk membuktikan bahwa bocah India ini mampu memasak sama lezatnya
dengan koki restoran bintang lima lainnya. Film ini juga mengajarkan kepada
saya bahwa, makanan kadangkala bisa membuat keadaan runyam dan aroma persaingan
yang sangat tinggi, namun juga bisa menjadi pemersatu Karena saat makan Bersama,
tidak ada ruang dan sekat diantara orang – orang.
Papa, Hasasan, Mansur, Mukhtar Mahira & Aisha |
OMG, Hassan-nya manis banget sih. Mau nonton yg ini ah.
BalasHapusAku juga pilih-pilih soal nonton film India. Nggak semuanya bagus dan mengandung banyak pelajaran hidup.
Beberapa film india yg kusuka : 3 idiot, PK, My name is Khan.
Wah, nambah nih referensi film yang ada masak-masaknya. Kalo lagi luang, film berbau masak gini suka banget ditonton bareng keluarga. TFS, Ayu...
BalasHapusPenasaran, pengen nonton juga nih film
BalasHapusJadi pengin nonton 😍
BalasHapusSeru nih... Jd penasaran, pgn nonton jg...
BalasHapusKok aku jd inget Ratatoullie ya hahahaa.. aku kayaknya bakal suka nih, ada bau2 indihe nya :*
BalasHapusMenarik filmnya teh, kalo aku sih suka film india. Btw seperti film india pada umumnya, ini ada part nyanyi-nyanyi nya juga kah? 😂
BalasHapusjadi penasaran! seru film sakmemasak gini
BalasHapus