sumber gambar : pexels.com |
Kepribadian
adalah dasar dari pembentukan karakter seseorang, dan pada bagian inilah kita
dapat mengetahui seseorang memiliki kecenderungan untuk merespon terhadap
segala sesuatu, cara berkomunikasi atau bahkan kemana arah minat dan bakatnya.
Malika, putri saya yang kini sudah berusia 10 tahun merupakan anak yang sangat
aktif.
Seperti yang saya pernah ceritakan di tulisan – tulisan saya sebelumnya, bahwa dia punya segudang aktifitas yang harus sama – sama kita seimbangkan dengan kehidupannya agar dia tetap happy menjalani aktifitasnya, tapi juga tetap mengindahkan kesehatan dan keseimbangan antara belajar dan bermain.
Seperti yang saya pernah ceritakan di tulisan – tulisan saya sebelumnya, bahwa dia punya segudang aktifitas yang harus sama – sama kita seimbangkan dengan kehidupannya agar dia tetap happy menjalani aktifitasnya, tapi juga tetap mengindahkan kesehatan dan keseimbangan antara belajar dan bermain.
Kadang
saya sebagai orangtua berfikir paling tahu urusan anak. “Pokoknya saya yang
melahirkan dan membesarkan anak ini, jadi harusnya saya yang paling tahu soal
anak saya, orang lain ga ada yang ngerti”. Nah, kira – kira ada gak yang
ngerasa sama kayak saya. Padahal, kalau kita mau memahami lebih dalam setiap
anak memiliki keunikannya masing – masing yang gak bisa diperlakukan sama
antara satu anak dengan anak lainnya. Dan saat kita merasa tahu segalanya
tentang anak kita, disana sebenarnya kita gat ahu apa – apa. Biasanya akan muncul
banyak konflik, seperti bagaimana menghadapi anak yang tiba – tiba suka crancky, atau anak tersebut sulit
mengungkapkan perasaannya, atau bahkan terlalu ekspresif dan sangat leluasa untuk
mengungkapan tentang caranya berfikir. Dan kita sebagai orangtua, menyikapi
sikap – sikap tersebut dengan kurang tepat.
Kemarin,
tanggal 7 September 2017 saya mengikuti Seminar Balance Brain & Body di Klinik DF yang beralamat di Jl Lemah
Neundeut No 10. Sejak awal mengetahui ada seminar ini, saya sangat excited Karena tentu saya pingin belajar
lebih banyak tentang bagaimana cara membangun komunikasi serta pola asuh dan
didik yang terbaik untuk Malika. Ada 2 pembicara yang sangat luar biasa expert di bidangnya, yang pertama adalah
Ibu Damayanti S. Pane yang merupakan Psycho
Biometric Analysis Consultant yang panjang lebar menjelaskan tentang
bagaimana kita mengoptimalkan fungsi otak. Selain itu ada juga Mas Furqon Jaya
Wicaksana, yang merupakan Fisioterapis, beliau menjelaskan mengenai bagaimana
kita mengoptimalisasi fungsi tubuh dengan mengenal lebih dalam tubuh kita
sendiri.
Kalau di paragraph
kedua saya bilang soal bagaimana kita ini orangtua selalu merasa tahu bagaimana
anak – anak kita, ternyata ada banyak hal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan cara berfikirnya. Pengaruh – pengaruh tersebut bisa dating dari
Pola Asuh, Budaya di sekitar, Agama, Pendidikan di sekolah serta lingkungan social.
Dapat kita bayangkan ya, kalau anak – anak kita sepulang dari sekolah, atau
tempat les nya tiba – tiba ada hal – hal baru yang sering bikin terkejut, bisa
terkejut Happy… bisa juga malah bikin bingung.
Ternyata ada
metode baru untuk menggali dan menemukan serta mengembangkan anak sehingga
mereka dapat menerima diri dan memiliki fungsi yang optimal di lingkungannya.
Metode tersebut adalah Psycho Biometric Analysis Screening atau yang lebih dikenal dengan Analisa Sidik Jari. Dari
penjelasan yang saya dapat saya kemudian memahami bahwa metode analisis
psikobiometrik tersebut berhubungan erat dengan Triune Brain Theory. Dimana Otak manusia terdapat 3 bagian yang
terdiri dari Lizard Brain, Mamal Brain dan Human Brain. Yang masing – masing diantara memiliki fungsi kerjanya
masing – masing (silahkan lihat di gambar tabel).
sumber : google.com |
Nah
psikobiometrik ini dapat menunjukan, bagian otak mana kah yang lebih dominan
bekerja. Apakah Lizard Brain yang
jika dalam keadaan tertentu dia akan memerintahkan tubuh untuk memghadapinya
atau lari. Atau Mamal Brain yang
lebih banyak menggunakan emosi, daya ingat dan kebiasaan, ataukah Human Brain yang lebih banyak
mengaktifkan realitas berfikir. Meskipun pafda dasarnya manusia memiliki
ketiganya, namun kita dapat memahami jika ada yang lebih dominan, cara
komunikasi seperti apa yang harus digunakan serta dibangun pada anak.
Dan
yang juga sangat penting untuk dipahami kita sebagai orangtua, bahwa sampai di
usia 10 tahun anak – anak tidak bisa dipaksa untuk berfikir keras, dikasih
segudang PR dan pelajaran – pelajaran yang berat, Karena itu hanya akan
mengganggu tumbuh kembang dan cara berfikir anak. Maka sejak dari lahir, sebaik
– baiknya focus orangtua adalah pada tumbuh kembang serta bagaimana mengajak
anak bermain dan mengenal lingkungan dengan cara yang sederhana serta
menanamkan Pendidikan budi pekerti. Hal ini kemudian menyambung kepada sesi
yang dibawakan oleh Mas Furqon, bahwa kita selama ini abai terhadap
perkembangan tubuh anak – anak dan menganggap semua baik – baik saja, padahal
kesalahan postur sejak dini mampu mengganggu tumbuh kembang serta mempengaruhi
fungsi kerja otak hingga dewasa nanti.
Koreksi Postur Anak Jika Kita temukan Tidak tepat |
Menurut Mas
Furqon, tubuh seringkali dipengaruhi banyak sekali persoalan seperti masalah –
masalah berikut Otot (nyeri punggung, leher,
bahu, lutut), cedera olahraga, gangguan postur, masalah Persendian (Arthritis/radang
sendi dan Dislokasi), Persarafan &
struktur otak, Jantung dan pembuluh Darah, Paru - paru dan saluran pernafasan, Pasca Operasi, Celebral Palsy dan gangguan tumbuh kembang anak. Nah masalah- masalah ini kalau kita telaah bisa jadi persoalanya adalah postur yang selama ini salah dan terpelihara.
Saya akhirnya menyadari ada banyak sekali sikap tubuh Malika yang selama ini kurang tepat, dan jika dibiarkan dapat berakibat fatal. Seperti belajar sambil duduk di lantai, sambil badan membungkuk untuk menulis, kitapun kadang suka tidak sadar lho saat mengetik di laptop berjam - jam tanpa sadar badan kita membungkuk sangat lama. Sikap - sikap tubuh yang salah tersebut khususnya pada anak masih bisa dikoreksi sebelum anaka berusia 17 tahun. Karena setelah memasuki usia tujuh belas, maka pertumbuhan tulang, otot dan semua komponennya akan terhenti. Wah serem ya, maka di usia - usia keemasan tersebut anak bisa kita bantu untuk mendapatkan fungsi tubuh yang optimal. Bagaimana caranya?
Ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan oleh orangtua. Kita bisa mengajak anak - anak kita melakukan beberapa gerakan rutin yang nantinya berfungsi untuk menambah daya tahan dalam melakukan aktifitas, lebih mudah beraktifitas karena postur tubuh yang benar, adanya keleluasaan bergerak serta menyeimbangkan kerja otot. Nah beberapa exercise tersebut berupa gerakan yang sangat sederhana dan bisa dilakukan dirumah bersama - sama dengan orangtua. Diantaranya adalah :
Flexi dan Extensi trunk dengan ayunan lengan, Rotasi trunk dan rotasi trunk dengan ayunan lengan, side flexi trunk, dan rotasi lower trunk. Saya mencoba mencari di youtube dan menemukan salah satu video yang rasa - rasanya mendekati dengan exercise yang kemarin diajarkan Mas Furqon. Link nya disini ya https://www.youtube.com/watch?v=vdScqySvcxc.
Dari kegiatan hari ini ada beberap ahal yang dapat saya garis bawahi :
Setiap anak memiliki keunikan dan ke-khas-an nya masing - masing. Tipe - tipe anak dibawah ini merupakan suatu pemberian tuhan yang luar biasa, dan dengan kemampuan ini, anak - anak kita memiliki kemampuan yang luar biasa, sehingga jangan kita pernah memaksakan mereka untuk menjadi sesuatu yang tidak mereka suka. (penjelasan tentang karakter anak bersumber dari artikel Rocking Mama)
Anak Linguistik : Suka berbicara di depan orang banyak, Sering menceritakan ulang informasi yang diperoleh dari berbagai media, Suka menulis, Suka berdiskusi dan memberikan tanggapan saat mendengarkan pembicaraan orang lain
Anak Kinestetik : Sangat mudah mempelajari sesuatu melalui praktik langsung. Misalnya, melatih penjumlahan dengan melibatkan benda-benda seperti kelereng, pensil, dll, untuk dijumlahkan secara langsung. Dengan kata lain, masih dalam konteks permainan yang melibatkan gerakan tetapi sekaligus sambil mempelajari suatu materi tertentu.
Anak Auditori : Ini adalah tipe anak yang konvensional, yang cocok bersekolah yang juga menerapkan cara konvensional. Guru menerangkan di depan kelas, dan anak-anak diam menyimak dan mencatat. Mereka mungkin sekilas saja tidak memperhatikan, tapi percayalah, telinga mereka terpasang dengan baik. Menurut beberapa sumber, ciri-ciri paling menonjol dari anak tipe auditori adalah mereka aktif di berbagai diskusi kelompok, dan mampu menghafal lagu dengan cepat.
Anak Visual : Anak - anak ini cenderung mempunyai ingatan fotografis. Mereka akan dengan mudah mengingat sesuatu dari bentuk, penampilan, warna dan sebagainya yang berhubungan dengan visual. Mereka umumnya suka menggambar, suka memperhatikan detail gambar, dan memperhatikan gejala-gejala fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Saat belajar, mereka akan lebih mudah menghafal jika mereka dibantu dengan mind mapping, diagram alur, dan gambar-gambar dalam buku-buku catatan mereka.
Nah, keempat karakter tersebut tidak bisa kita abaikan lho. Seperti contohnya : Malika ini karakternya sangat Linguistik dan Auditori. Kami sangat sering berargumentasi dan berdiskusi, saya memberikan kepadanya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, maka anak seperti ini menurut saya harus diberi ruang untuk berbicara dan jangan dimarahi jika pada akhirnya terlalu banyak berkomentar, jika hendak melarang, Malika dengan tipe Linguistik, harus diberikan fakta agar bisa mengikuti. Selain itu Malika si anak Auditori, sering saya temukan belajar sambil membaca keras - keras. Meskipun bagi beberapa orang mungkin anak seperti ini sangat annoying, tapi saya melihat itu bisa membantunya belajar. Maka malika seringkali bejar sambil mengilustrasikan dirinya sebagai guru, sambil menuliskannya dan mengucapkannya layaknya seorang guru.
Sayangnya, waktu 3 jam gak cukup untuk memuaskan pemahaman kita semua yang berada di seminar kemarin. Maka jika tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan membantu anak - anak kita mengoptimalkan fungsi tubuh dan otaknya, Klinik DF memiliki satu rangkaian treatment yang terdiri dari : Psycho Biometric
Analysis Screening, Brain Gym, Natural Trauma
Release exercise, Energy and Mind
Set Reprogamming dan Fisioterapi. Kelima layanan yang dimiliki oleh DF klinik ini tentunya bisa sangat membantu kita sebagai orang tua membangun jembatan yang kuat untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal pada anak.
More Info about DF Klinik
Alamat : Jl Lemah Neundeut No 10 Setrasari - Bandung
Telfon : 022 - 2010593
Whatsapp / Telegram : 085315997582 (Nchie) dan 08122416138 (Fery)
Instagram : @Df_Klinik
Website : http://www.dfclinic.com/
Teteeh...
BalasHapusHaturnuhun resumenya.
Kebayang sekarang mau mengarahkan anak belajat teh..mesti gimana. Gak asal lagi kaya dulu.
Fathan pun sudah tes sidik jari, tinggal emaknya yang mesti menstimulasi lagi, nih, makasih ya artikelnya bagus banget
BalasHapusAaak! Ini yg kemarin itu yaa? Pantesan seru report nya! Anaku kinestetis satu, satunya campuran visual n auditori. Perlu belajar lagi nih emaknya buat bekel mendidik!
BalasHapusYuk kita arahkan anak kita sesuai kemampuannya. Jadi lebih peka....
BalasHapus