Dear Malika, my very brave girl..
Saya mengenalmu sudah cukup lama, dan mengenalmu dengan cukup baik. Yup, kamu adalah seorang gadis cilik, bernama Malika. Ya, gadis cilik yang umi kandung selama 9 bulan dan umi lahirkan melalui operasi cesar. kamu tumbuh pesat, secepat angin bertiup di kala musim hujan mulai datang. kamu telah menjadi sumber kekuatan terbesar sepanjang saya hidup sepuluh tahun terakhir ini. kamu bahkan mengajarkan banyak hal yang tidak diajarkan oleh kedua orangtua dan guru-guru bahkan masyarakat di sekitar.
Awalnya Umi menginginkan lahirnya anak laki - laki, entah kenapa.. bukan karena Umi tidak menginginkan anak perempuan. Namun setelah kamu lahir, mata ini akhirnya kemudian dibuka oleh kehadiranmu. Dimana anak laki - laki dan perempuan tidak ada beda, mereka sama sama mahluk yang layak untuk bertumbuh, berbahagia, menjadi dirinya sendiri, serta mendapatkan cinta dan kehidupan yang layak.
Sejak kamu dilahirkan, kamu hidup dalam kesederhanaan. Saat itu kita tidak memiliki rumah sendiri, kita menumpang di rumah orangtua Abi, almarhum ayah-mu. Dan kami bersyukur untuk itu, meskipun hidup bersama - sama begitu banyak orang tidaklah mudah untuk dijalani. Disitulah kehidupan-mu pada akhirnya dimulai.