sumber : pexels.com |
Delapan tahun ini saya berguru kepada Kehidupan. Dimana, pahit dan manisnya.. bisa menjadi rasa - rasa yang menakjubkan serta tidak terduga jika kita menikmati rasa tersebut. Jatuh dan bangunnya saya selama kepergian Abet, saya anggap sebagai perjalanan panjang menempuh pendidikan di universitas kehidupan. Hingga tiba hari ini, lalu saya menengok ke belakang. Ada begitu banyak kebaikan dari semua pengalaman dan pembelajaran yang telah dilalui. Meski pada akhirnya tidak pernah menyangka apa yang akan terjadi di tanggal 21 Maret, 8 tahun kemudian.
Delapan tahun sudah, saya dan Malika berjalan bersama dengan pundak yang lebih kuat, dengan hati yang lebih lapang dan dengan harapan akan kebahagiaan dan kehidupan yang jauh lebih baik lagi. Dan hari itu telah tiba, delapan tahun telah kami lalui dengan sangat baik, dan saya berkata kepadanya, "We did a great job, nak!", saat ini adalah waktunya berbahagia, jangan lagi ada tangis dan air mata karena kesakitan atau kekecewaan. Saya sudah lebih ikhlas, saya yakin ia pun kini bahagia disana. Meski kerinduan itu tidak akan pernah lekang, saya hanya mampu menikmati rasanya, mengenang senyumnya, dan hangat peluknya. Kini rasanya jauh lebih baik, rasanya begitu melegakan. Meski air mata tidak mampu menahan tetesannya kala binar binar rindu itu hadir. Delapan tahun sudah, kini saatnya kami bahagia :)
Al Fatihah Abet Perhida Eriz,
We Miss You Everyday..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar