dokumentasi pribadi |
Sebelum masuk
klub renang, saya dan papinya memutuskan untuk membayar jasa les private
renang, dengan tujuan utama agar Malika senang dulu sama renang. Tidak kaget
dengan ritme berlatih di klub yang tentunya akan lebih banyak. Selama 1 tahun
lamanya, mulai dari sama sekali tidak bisa berenang dan tidak berani sama air,
sampai fasih menguasai semua gaya. Dengan catatan, dilatih oleh personal
trainer seperti ini hanya mengembangkan kemampuan saja, yang penting asal anak
bisa renang. Itu tujuan awalnya. Sampai pada akhirnya kami rasa Malika sungguh –
sungguh dan berkomitmen, gak gampang bosan dan gak minta berhenti latihan. Kami
mulai bergabung dengan salah satu klub renang di kota Bandung.
Bulan Januari
ini merupakan bulan ke – 8 Malika bergabung di klub tersebut, dan selama
belajar disana Malika belajar memahami tentang kecepatan, kedisiplinan, focus
dan bagaimana dia memahami situasi serta kondisi yang ada di sekitarnya.
Awalnya dia kaget, Karena setelah bergabung di klub dia harus mulai bisa
membagi waktu bermain, sekolah, istirahat, kemudian juga harus mulai makan
dengan teratur dan tentunya dengan gizi yang tepat. Disana bukan hanya Malika
yang belajar, tapi kami kedua orangtuanya belajar lebih banyak untuk mendukung
Malika.
her nervous face |
Hari semakin
dekat, Malika semakin gugup sekaligus bersemangat. Saya? Jangan tanya.. saya
senewen setengah mati Karena saya takut pertandingan ini justru akan membuat
Malika kapok renang. Tapi papinya meyakinkan saya bahwa Malika bisa. Pada
kesempatan pertandingan ini, kami mendaftarkan Malika ke 2 nomor pertandingan,
yakni 50 Meter Gaya Dada dan 50 Meter Gaya Bebas, keduanya dilangsungkan di 2
hari yang berbeda. Ternyata menjelang pertandingan ada begitu banyak hal yang
makin membuat saya gugup. Seperti diantaranya,Malika harus ijin ke sekolahnya,
Karena salah satu hari pertandingan jatuh di hari Sabtu, sedangkan hari sabtu
merupakan hari sekolah. Kemudian, ada aturan baku yang menyebutkan mengenai
outfit, saat pertandingan harus menggunakan baju renang tanpa lengan. Sedangkan
Malika tidak memilikinya, alhasil… jumat malam Malika dan papinya berkeliling
toko olahraga untuk membeli baju renang.
Her first jump |
Dan inilah
hasil 2 pertandingan dalam 2 hari, untuk Kelas Pertandingan 50 Meter Gaya Dada
Putri, Malika berhasil finish dengan waktu tempuh 1:13:20 dan untuk kelas
pertandingan 50 Meter Gaya Bebas Putri, malika berhasil finish dengan waktu
tempuh 1:14:44. Percaya atau tidak, saya sangaaaaaaattt nervous.. saya khawatir Malika akan berhenti di tengah Karena
kelelahan. But she’s not, she did it very
well.
We are proud of her! |
Malika pun sebagai anak
belajar banyak tentang bagaimana, menyampaikan mimpi, angan2 bahkan rasa takut
dan kebahagiaannya. Dia mampu mengkoreksi dan menyadari kekurangan yang terjadi
di pertandingan, serta mengapresiasi diri sendiri atas apa yang telah dia
lalui. Alhamdulilah, 2 hari ini kami jadi tim yang solid. Saya, papinya
dan Malika berhasil melalui semuanya.. menyingkirkan ego dan obsesi masing2..
lebih banyak berdiskusi bersama dan membicarakan proses, hasil serta bagaimana
kedepannya agar jadi lbh baik.. dan tidak lupa mengapresiasi keberhasilan
bersama 2 hari ini yakni betapa berharganya sebuah pengalaman, Tentunya kami
ngobrol sambil ketawa ketiwi.
Tanggal 3 dan
4 Maret nanti, insyaallah Malika akan ikut kembali pertandingan renang di kolam
renang UPI yang dijadikan tempat pertandingan Pekan Olahraga Nasional. Kebayang
kan nervousnya kita semua. Mohon
doanya semoga Malika tetap bisa menjaga kondisi tubuh, menjaga semangat serta
bisa focus menjelang pertandingan. But
the most important thing is, keep have fun!
Selamat ya, Malikaaa. Mungkin semangat pantang menyerah Malika nurun dari ibunya 😊
BalasHapusSehat-sehat terus ya, Mba.