sumber : google.com |
Sejak kecil, ibu sering sekali membacakan cerita untukku sebelum tidur. Dia tidak pernah pelit membelikan kami buku-buku untuk dibacakannya sepulang kerja. Dan disaat senggang, saya dan kakak laki-laki saya mulai suka membaca buku, dongeng dan febel yang ibu belikan untuk kami. Salah satu buku pengarang dongeng terbaik sepanjang masa yang saya suka sekali buku-nya adalah Hans Christian Andersen. Ya, familiarkah kalian dengan nama itu? Atau ingatkah kalian dengan cerita-cerita ini, Itik Buruk Rupa; Ratu Salju; Gadis Penjual Korek Api; Thumbelina dan masih banyak lagi karya-karya Pak Andersen yang membekas di ingatan saya hingga kini.
Sampai suatu hari kami menonton televisi, yang kebetulan saat itu Indonesia hanya memiliki satu channel televisi. Disanalah kami bertemu dengan Unyil, Usro, Ucrit, Meilani, Pak Ogah, Bu Bariah, dan the legendary one.. Pak Raden. Saya pikir dongeng tidak pernah ada di Indonesia, tapi saya salah. Dari sana saya mencintai Pak Raden, dan dari pertemuan kami dengan Unyil dan Pak Raden di layar kaca untuk pertama kali, Ibu mulai membelikanku buku-buku cerita rakyat khas Indonesia. Timun Mas, Buto Ijo, Bawang Merah dan Bawang Putih, Keong Mas, Lutung Kasarung dan masih banyak sekali. Dongeng mengisi ruang penting di hati dan pikiran saya saat itu, dan hingga kini saat akhirnya saya memiliki seorang putri.
Ariyo, Malika dan Aunty Jeeva @FDB2015 |
Lalu kami bertemu dengan Kak Ariyo, pria yang menirukan suara pintu paling keren! (Well, hal itu yang paling membekas di ingatan saya dan Malika hingga kini). Pria kurus tinggi yang sama sekali gak sekeren suara pintunya itu (bercandaaaaa), bercerita dengan sederhana namun membuat mata saya terbuka lebar, senyum saya merekah dan jantung saya berdegup kencang karena semangat. Rasanya udah lama banget saya gak dengar dongeng. Antusiasme anak-anak yang duduk di area panggung semakin terasa saat semua seperti tersihir, mengikuti setiap gerakan, dan apapun yang diminta setiap Ariyo meneruskan cerita-ceritanya.
Ariyo, Him, Dea, Mas Ibut, Kak Anyi, Kak Detta, Malika & me |
Dari sana saya makin mengagumi Ariyo yang ternyata sangat ber DE DI KA SI sama dunia anak-anak, dia gunakan semua kemampuan super mendongengnya untuk menyampaikan jutaan kebahagiaan dan kebaikan untuk anak Indonesia dari Aceh sampai Papua (Eh yang Papua udah belum yo?), sampai ke Mancanegara, dari mulai anak-anak kecil, anak-anak disabilitas hingga kami para orang dewasa katrok yang sekarang terjebak di era milenial.
Ariyo, Malika dan Saya |
Dan tau gak sih, gak banyak lho orang yang kemudian saya idolakan karena hal-hal baik yang mereka lakukan, bukan karena ketenarannya. Dan Ariyo, you've become one of those favorit person in my life! Setelah Hotma Roni Simamora (Personil Float), Okky Madasari (Penulis), Suzana Murni (Pendiri Yayasan Spiritia), Ginan Koesmayadi (Pendiri Rumah Cemara), dan Ariyo pria bersuara pintu paling kece!
Hari ini sang Maestro dongeng berulang tahun yang ke....... gak tahu. Informasi ini saya dapatkan dari facebook yang mengabari saya melalui newsfeednya bahwa Ariyo berulangtahun. Melalui tulisan ini saya dan Malika, dan mewakili semua anak Indonesia yang cinta sama dongeng.. mengucapkan SELAMAT HARI KELAHIRAN, Semoga.. Allah swt senantiasa memeberikan kesehatan buatmu dan keluarga, kebahagiaan dan berkah supaya lo tetep bisa ngedongeng yo.. ngebagiin spirit dan kebaikan buat lebih banyak orang. Semoga semakin banyak Ariyo lainnya di Indonesia ini, supaya paling gak tugas mu diringankan karena semua orang udah cinta sama dongeng dan anak-anak. Happy Birthday ya yo, Wish you all the best! Laff from us in Bandung!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar