Sometimes it's the journey that teaches you a lot about your destination. -Drake
Tahun ini saya akan berusia 30. Usia yang diimpi-impikan begitu banyak anak muda berusia 20-an. Tapi saat seseorang tersebut yang memasuki gerbangnya, dia malah lari ketakutan. Terbirit-birit meninggalkan apa yang sudah semestinya dia jalani. Saya saat ini berada di posisi tersebut.
Dimana kenyataan dan angan-angan beradu kekuatan, tentang bagaimana strategi sang puan memasuki gerbang kehidupan selanjutnya. "Apakah kita akan menjadi lebih serius menjalani hidup ini? Agar sang puan bisa bersiap menerima hal-hal terburuk yang akan datang nanti!" kata kenyataan. "Janganlahh, santai aja kita.. hidup itu kan harus dinikmati.. jangan terlalu serius, bisa gila si puan!" kata angan-angan yang selalu gemar bermimpi dan bercita-cita. Mereka sibuk memperdebatkan apa jalan terbaik bagi puan, tanpa pernah bertanya padanya, mau kemana dia.. apa yang diinginkannya.
Hari ini (lagi-lagi) secara tidak sengaja, dengan inisiatif yang luar biasa, saya memutuskan untuk berjalan kaki, mengikuti kemana langkah kaki ini berjalan. Karena kebetulan ada beberapa hal yang harus kerjakan hari ini seperti mengantar anak ke sekolah, mengirim barang dan pesanan kepada beberapa teman, dan selain itu saya sedang tidak ingin berada di rumah. Saya bosan.
Kemudian saya berfikir, kenapa saya gak jalan kaki aja ke tempat-tempat tersebut. Lalu sebelum berjalan, saya perhitungkan masak-masak. Destinasi saya adalah jalan merdeka, jalan sumbawa, jalan dipatiukur, cihampelas, wastu kencana lalu pulang kembali ke jalan veteran. Kira-kira, saya akan menempuh jarak kurang lebih 13 kilometer, dengan waktu tempuh yang saya tidak bisa diprediksi. And I did it! Mulai pukul 09.30 hingga tiba kembali kerumah, saya menempuh 13 kilometer dengan berjalan kaki selama 4 jam 30 menit lamanya.
Dalam perjalanannya, sang kaki awalnya begitu bersemangat, langkahnya begitu cepat, tidak terhentikan. Namun ternyata layaknya kehidupan, dalam perjalanan sang kaki menemukan begitu banyak halang dan rintang seperti trotoar jalan yang belum selesai pengerjaannya, trotoar yang bahkan sudah hancur, akar pohon yang menutupi setiap sisi trotoar jalan, yang menyulitkan sang kaki. Tapi saya berkata kepada keduanya, "come on.. udah lama kita gak olahraga. Kita akan melihat begitu banyak kebaikan hari ini. trust me." Dan perkataan saya terbukti.
Saya bertemu 4 homeless people di beberapa titik perjalanan, kami tidak berbicara satu sama lain. Saya hanya menyapa mereka, "Punten..". And you know what, saat mereka menjawab "mangga neng.." they give me the most peacefull smile. Seperti saya tidak pernah melihat senyum semacam itu sebelumnya namun sangat mendamaikan hati saya. Ada energi-energi yang terasa sangat kuat mengalir deras di pembuluh darah saya. Selain itu, saya juga melihat banyak fenomena kehidupan yang selama ini hanya dilihat dari balik kaca mobil kami, atau dari angkutan kota yang biasa saya naiki. Namun dalam perjalanan ini semua terasa begitu dekat.
Hari ini merupakan, salah stau hari terbaik dalam perjalanan kehidupan saya. Yang diwarnai oleh begitu banyak dimensi dan rasa. Dan saya berterima kasih, kepada diri saya sendiri untuk pencapaian yang luar biasa hari ini. Mari kita teruskan hal-hal baik ini besok, besok, besok.. dan seterusnya. karena kita masih memiliki waktu yang kita tidak tahu sampai kapan batasnya. berikan kesempatan pada sang kenyataan dan angan-angan untuk menikmati perjalannya. lets enjoy it!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar