sumber : google.com |
Hidup dengan HIV berarti terdapat virus yang menyerang kekebalan tubuh, hal ini menyebabkan tubuh akan lebih rentan terserang segala macam jenis kuman, bakteri dan infeksi. Meskipun sudah menjalani terapi ARV bertahun-tahun lamanya, meskipun jumlah kekebalan tubuh sudah berkembang pesat dan virus itu sendiri bahkan sudah tidak terdeteksi.
Namun ODHA tetap bisa sakit dan sangat mungkin untuk sakit. tapi hal itu tidak membuat saya cemas, karena sejak awal terinfeksi HIV, dokter sudah memberikan pemahaman ini sebelumnya. Sehingga saya tidak terlalu terkejut. Hanya perlu lebih waspada, lebih peka terhadap kondisi tubuh.
Saat ini dirumah kami, semua sedang sakit. Suami dan anak saya sedang batuk pilek. Alhamdulilah saya yang dalam kondisi prima dapat membantu mereka menyiapkan makanan, memberikan obat dan merawat mereka, karena begitulah keluarga seharusnya. Kadangkala, saat sedang asik menjalankan fungsi dan tugas sebagai anggota keluarga, saya suka lupa, kalau saya kelelahan, saya juga bisa sakit. bahkan superman pun tetap manusia yang bisa berdarah toh.
Sang suparman ini akhirnya sakit juga. Pagi hari saya mulai merasa tidak enak menelan makanan, mata terasa panas dan seperti berair, kepala sakit dan kuping berdengung. Lalu mulai lah datang syndrome bersing-bersin yang luar biasa sejak pagi hingga sore hari sehingga saya memutuskan untuk beristirahat. Dan fix, saya sakit.
Kalau sudah sakit begini, saya harus tegas terhadap diri sendiri. Makan yang banyak, perhatikan gizi pada asupan makanan, minum obat, dan tidur.. tidur..tidur. Kata dokter kunci utama untuk sembuh dari batuk dan pilek (yang kelihatannya sederhana padahal tidak) adalah istirahat yang cukup. jadi saya putuskan untuk tidur, tidur.. dan tidur lagi sampai tubuh merasa jauh lebih baik dan dapat beraktifitas kembali.
Tulisan ini ditulis sejak tanggal 13/01/2016, saat saya sedang tidak enak badan namun punya niat untuk menulis setiap hari, namun baru saya posting hari ini saat semua terasa jauh lebih baik dan saya sudah bisa beraktifitas kembali. Jadi meskipun sudah 7 tahun hidup dengan HIV dan semua (terlihat) baik-baik saja, tetap ada stau hal yang tidak boleh saya lupakan bahwa kerentanan tubuh pengidap HIV lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki virus HIV dalam tubuh mereka. Maka meskipun sudah terapi ARV, jangan pernah lupa untuk selalu menjaga kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar