doc pribadi |
Pria itu duduk di sofa bagian tengah bioskop yang kini sudah diruntuhkan entah untuk alasan apa. Tidak ada yang istimewa dari pria tersebut, tubuhnya mungil, kulitnya putih dan kedua matanya sipit dibalik kacamatanya yang ber-frame persegi empat. Dia duduk bersandar, seraya kepanasan dia mengibas-ibaskan topinya di hadapan wajahnya yang lama-lama tampak manis dari kejauhan. Sebuah tas ransel besar ada diantara kedua kakinya yang dibalut celana jeans.
“Abang! Ngapain disini?” teriak Medina bersemangat.
Medina adalah adik kelasku sejak kami duduk di bangku sekolah dasar. Hari itu kami janjian nonton di bioskop Pamulang. Kami memang suka jalan bareng, dan saling bertukar cerita dikala senggang. Mulai dari gosip-gosip tidak penting urusan sekolah, sampai urusan percintaan hobi, kesukaan dan percintaan.
“Biasa Ngadem dek.” Jawab pria manis dengan santainya.
“kamu mau nonton? Sama teman?” Dia kini melontarkan pertanyaan pada Medina.
“Iya bang. Eh ini kenalin, Ayu..” Lalu Medina menoleh kearahku.
Dengan malu-malu (tapi mau) aku menyodorkan tanganku untuk bersalaman dengannya.
“Halo, gw Ayu” aku memperkenalkan diri secara singkat.
“Hai, gw Abet. Kalian mau nonton?” Dia menjawab dan bertanya sekaligus.
Yang terjadi kemudian adalah, obrolan panjang lebarku dengan pria manis itu, sedangkan Medina entah kemana bertemu dengan temannya yang lain di bioskop. Beberapa saat setelah itu, kami sudah nonton bertiga di dalam bioskop (ya, Abet akhirnya ikut nonton). Dan kami kerumah Medina (ya..Abet juga ikut), lalu.. dia mengantarku pulang. Ya, Abet mengantarku. And Will never forget that day, Senin 10 Desember 2001.
***
Hari ini, 7 tahun berlalu sejak kepergian Abet. Seseorang yang mengantarkanku kedalam perjalanan panjang kehidupannya yang penuh dengan warna dan kejutan. Dia tidak pernah menyerah untuk meyakinkanku bahwa hidup selalu memiliki makna dan pesan tersembunyi. Dia selalu bilang, bahwa Tuhan selalu punya hadiah kecil bagi kita dalam segala bentuk, bahkan kadang bentuknya tidak kita suka.
Bahkan sampai akhirnya tubuhnya pergi dari kehidupanku, orang asing yang hari itu duduk di tengah bioskop Pamulang, kini sosoknya tergambar jelas pada paras wajah putri kami Malika.
Hai bet, its been 7 years.. I miss you and I always do!
beruntung si Abet punya istri setangguh dan setia seperti kamu :-)
BalasHapussemoga kalian dipertemukan di sisi lain dengan keadaan yang sebaik-baiknya
karena Tuhan maha pengampun dan penyayang...
Semangat mbak Ayuuuu :-D