Best Friends of My Life
Catatan 26 Mei 2015
Sumber gambar : fabs.org.nz |
Pertama kali saya mengenal kata teman dan tahu maknanya adalah saat saya duduk di bangku Sekolah dasar. Saat itu saya sangat menikmati masa sekolah saya, dan sangat menanti saat mentari pagi datang, ingin bergegas berangkat sekolah. Most of those excited feelings, bukan karena saya ingin belajar hehehe.. tapi saya pengen main sama teman teman saya, pengen cerita tentang film Sailormoon yang sama sama kita tonton dari tv masing masing, pingin nyicipin bekal makanan yang dibawakan orangtua teman saya, dan pingin cepat cepat dengan bel istirahat sekolah berbunyi, karena kami bisa main kejar kejaran di sepanjang lorong depan kelas. Kebahagiaan yang sudah jarang ditemui tersebut, membuat saya mengenal makna teman sesungguhnya. terlebih, karena saya adalah seorang penyendiri. Saya tidak begitu suka dengan keramaian, saya lebih suka menikmati keintiman keintiman dengan buku, laptop, alat gambar, lebih tepatnya sibuk sendiri. Dan beberapa teman sejak sekolah dasar tersebut, alhamdulilah, hingga kini tetap berkomunikasi dengan sangat baik, bersilaturahmi dengan berbagai cara, dan saling mendukung satu sama lain khususnya setelah saya terinfeksi HIV AIDS.
Tapi diantara mereka, teman teman yang dapat menerima saya sebagai seorang ODHA, ada juga lho mereka yang lari tungang langgang, menjauh perlahan lahan dan hilang kontak. Entah benar karena saya hidup dengan HIV, atau mereka memang tidak mengenal makna komunikasi secara sederhana. Eitssss.. jangan khawatir. Saya tidak pernah membenci teman teman saya yang 'menghilang' semenjak saya terinfeksi HIV. Saya sangat menghargai pilihan mereka untuk melakukan hal tersebut. Jangan jangan saya-nya aja yang GR, jangan jangan mereka memang sedang tidak bisa berkomunikasi, atau sibuk sekeripsi, atau sibuk pacalan, atau banyak juga kan sekarang yang udah berkeluarga, sehingga udah gak bisa tuh hahaha hihihi setiap saat dengan kita.
Sumber gambar : Google.com |
Apa makna Persahabatan Sebenarnya?
Kalau kamu makna persahabatan bagi kamu apa sihh. Coba pikir pikir. Kalau saya.. hmm, Saya gak tau sih maknanya. tapi yang saya tahu adalah rasanya. Rasa bahwa memiliki seorang sahabat, saya merasa seperti ada seseorang yang mengisi kekosongan saya, melengkapi saya, dapat tertawa bersama saya, ataupun bertahan saat saya menjadi pribadi yang sungguh menyebalkan. Orang orang tersebutlah, yang konon katanya Tuhan kirimkan buat kita dengan cara cara misterius dan tidak terduga. Sahabat gak harus teman satu sekolah, satu komunitas atau tetangga sebelah rumah lho, tapi bisa jadi sahabatmu adalah mereka, atau bisa juga orang paling didekatmu yang kita gak pernah tahu selama ini. Khusus bagi kami yang mengidap HIV AIDS, memiliki sahabat sahabat yang tetap ada disekitar kami, rasanyaa... ahh.. aku gak bisa ngungkapin dengan kata kata. Its such a magical feelings, when someone could accept you just the way you are, even you are living with HIV.
Hingga kini, saya punya banyak sekali sahabat sahabat. kalau boleh disebutkan, saya punya 3 orang sahabat sejak SD yang mana kami punya geng bernama DUAR yang artinya berarti nama kami masing masing (Dyah, Uray, Ayu dan Risa)..lucu banget ya namanya, kayak DUAR! mengejutkan atau heboh, persis seperti kalau kami sedang berkumpul. Hingga kini, kami ber-4 masih sering sekali bersilaturahmi minimal setahun sekali untuk merayakan persahabatan kami yang sudah berumur 23 tahun. Risa dan Uray yang kini sudah memiliki momongan tentunya sama seperti saya sibuk mengurus keluarga, sedangkan Dyah atau yang biasa kami panggil uti, cibuk pacalaaannn. hehehe.
Bersama Sindi, menikmati cokelat hangat MaxBrenners di Melbourne (Doc.Pribadi) |
Selain mereka saya juga memiliki beberapa sahabat seperti Sindi yang baru saya kenal 3 tahun terakhir ini. Sindi adalah Advocacy officer di kantor saya, kami bekerja dan berjuang untuk hal yang sama. Tak jarang berbeda pendapat, namun saya merasa sindi salah satu sahabat yang tuhan pertemukan saya di saat yang tak menentu. kami sering chit chat, bergosip dan ngobrol serius berdiskusi panjang lebar meskipun hanya lewat whatssap. ya, karena saya bekerja dari Bandung dan Sindi bekerja dari jakarta.
Selain itu ada juga Aulia, pria super sibuk akan pekerjaannya ini saya kenal di Social Media. hahhh, di socmed?? gila gak ngeri gitu kenalan sama seseorang di twitter atau facebook. Well, ada proses panjang sampai akhirnya kami berdua bertemu dan berteman tentunya, gak main langsung japri (sst, ketemu yuk..) hahaha. Dari sosok Aulia, saya belajar banyak hal yang saya gak pernah dapat dari orang lain. Aulia adalah teman paling asik buat berdiskusi dan ngobrol sampe jam 3 pagi! Dia juga selalu bisa kasih petuah bijak, yang jauh lebih bijak dari Om Mario teguh, dan ajaibnya hati saya selalu tenang setelah dapet wejangan dari pria berambut gondrong ini. meski kami sekarang sudah lebih jarang berkomunikasi dan bertemu secara intens, namun kami senantiasa saling mendoakan dari jauh.
Bersama Angga dan Tya Istrinya dalam saat hari pernikahan saya (Doc.Pribadi) |
Ada juga Angga Kurniawan, yang biasa saya panggil aa :) Cowok kece yang sangat dipuja seisi komplek reni Jaya (tapi bohong) ini, adalah tetangga dekat rumah saya. Sebetulnya usia kami tidak terpaut sama, adik angga adalah teman seangkatan saya, satu sekolah di SD malahan, tapi entah kenapa angga yang justru lebih dekat dengan saya. Bersama Angga, saya menemukan sosok kakak, melebihi kakak saya sendiri. Angga adalah teman curhat sejati saya!! mulai curhat masalah percintaan, kesehatan, teman main gitar, teman nongkrong, teman diskusi soal buku dan film. Dia orang pertama yang mengenalkan nikmatnya musik jazz. Selain itu semua, keluarga angga juga keluarga yang sangat hangat, ibu-nya sudah seperti ibu saya. Angga termasuk pria pemilih dalam menemukan tambatan hati, salah satu alasannya (katanya sihhh) mungkin pada cembuluuu sama kedekatan kami berdua.. atau emang dia aja yang susah jodoh yak! hahaha, sampai akhirnya angga bertemu dengan seorang perempuan baik hati dan cantik bernama Tia (bukan nama sebenarnya).. hahaha nama sebenarnya deng! Dari mulai saya gadis, menikah pertama, kedua, angga was there!! Dan kini, Mereka yang sudah menikah, dan bahagia bersama hewan hewan peliharannya. Hingga kini, kami bertigaaaa yeay.. sahabatnya nambah kan, masih rutin berjumpa setiap kali saya pulang kerumah mama di Pamulang.
Ahhh, ada banyak banget nih sahabat sahabat akuh yang mau aku sebutin satu satu..... ada Raski dan Nanda, teman teman trubusssss, teman teman di komplek bukit pamulang indah, teman teman di Amik Wahan mandiri, Indonesia AIDS Coalition, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, teman teman Blogger, teman teman di Klinik Wijaya Kusuma, teman teman di Rumah cemara, dan teman teman yang juga berkenalan melalui pertemuan pertemuan tak terduga, i do miss you all. Semoga kalian semua dala kondisi sehat selalu, bahagia sejahtera penuh cintaaa, walau saya gak sebutin satu satu namanya, you'll stay in my hearts forever!
Sumber Gambar : Google.com |
Wait wait, artinya, you dont have to be very special to be someone's friend? yaaaaa, bener banget. Cukup jadi dirimu sendiri dan jangan jadi orang lain. jadilah teman yang jujur, baik dan apa adanya. Jangan pura pura suka fotografi supaya sahabatmu yang hobi motret suka sama kamu, atau jangan pura pura jadi bookaholics, supaya temanmu si kutu buku (kayak saya) terpesona dengan pengetahuanmu (yang baru aja kamu baca di google) mengenai buku favoritnya. Perbedaan tidak akan menghalangi sebuah persahabatan. Real friends dont look your different side, they look at you and said that "hugs, we are firends!" You too, ya kamuuu.. yang baca tulisan ini, you must have a good hearts! God Bless you all, thanks for read my write yaaaa! :)
I love u so much ayuuu,, aku penggemar beratmuuu 💜💜💜💜💜, kangeeen!!!!!
BalasHapusI love u so much ayuuu,, aku penggemar beratmuuu 💜💜💜💜💜, kangeeen!!!!!
BalasHapus