source : google.com |
Sakit adalah cara tubuh mengingatkan sang puan untuk duduk dan berhenti sejenak, bernafas serta memperhatikan Sang Tubuh, tidak berlarut larut dalam ritme yang diciptakan kehidupan, seperti target pekerjaan, sekalipun berlama lama di depan layar televisi ataupun laptop.
Ya, saya akhirnya tumbang juga. Alhamdulilah masih dikasih kesempatan mengistirahatkan tubuh. Setelah bedrest selama 4 hari, saya memberanikan membuka blog karena rindu. didalam perjalan, Sepulang dari Jakarta, 6 Februari lalu karena harus bertemu dengan Ibu Menteri Kesehatan, tubuh sudah mengisyaratkan rasa yang sangat tidak nyaman. Mulai dari sakit kepala, mata panas, (batuk dan pilek juga tentunya) serta muntah yang hanya berisi cairan kuning yang menyakitkan saat keluar dari tenggorokan. Sepanjang Perjalanan pulang itu pun saya rasanya ingin menangis karena ingin pingsan karena sudah tidak sanggup menahan badan yang semakin lemah, tapi saya tahu sebentar lagi saya akan tiba di rumah, Tidak lucu kalau tiba tiba saya masuk headlines sebuah koran "Seorang perempuan pingsan di travel menuju Bandung dari Jakarta".
Setiba di rumah, saya sudah merasakan suhu tubuh yang meningkat drastis. Seluruh tubuh terasa panas seperti air mendidih saat disentuh. Saat itu suami saya masih berada di dokter karena harus mengantar malika yang juga sedang sakit. Sehingga setelah bersih bersih, saya langsung berbaring dan memejamkan mata. Setelah makan, diberikan obat penurun panas dan pereda batuk, sayapun melanjutkan tidur. Namun pada malam harinya saya bermimpi buruk, tidur saya gelisah dan badan saya seperti berteriak kencang, tolong saya sakit. Besok paginya kami memutuskan untuk ke dokter. saya tidak sanggup berjalan, karena jantung saya berdebar debar, kuping berdengung (seperti ada pesawat hendak terbang landas), bumi rasanya berputar, mata panas.
Begitu banyak pil dan obat yang diberikan dokter untuk menyembuhkan sakit saya. Beliau hanya berpesan agar saya beristirahat total. tidak memasak, tidak membuka laptop (cross finger), tidak bermain handphone hingga larut (cross finger again). Dan disinilah saya merasakan nikmatnya sehat, saat akhirnya suami dan anak saya harus kerepotan mengurus, makan, obat, atau saat sang ibu tiba tiba ingin ini itu, atau sedang kesakitan, bahkan mendadak berlari dan ingin muntah. oh Tuhan saya ingin sembuh.
***
Tulisan diatas ditulis pada tanggal 7 februari saat saya sedang drop. hanya tersisa di draft postingan, tidak berhasil saya terbitkan. karena mubazir. jadi saya terbitkan tulisan ini saat (alhamdulilah) saya sudah kembali pulih :) terima kasih suami dan anakku. hugs!
Begitu banyak pil dan obat yang diberikan dokter untuk menyembuhkan sakit saya. Beliau hanya berpesan agar saya beristirahat total. tidak memasak, tidak membuka laptop (cross finger), tidak bermain handphone hingga larut (cross finger again). Dan disinilah saya merasakan nikmatnya sehat, saat akhirnya suami dan anak saya harus kerepotan mengurus, makan, obat, atau saat sang ibu tiba tiba ingin ini itu, atau sedang kesakitan, bahkan mendadak berlari dan ingin muntah. oh Tuhan saya ingin sembuh.
***
Tulisan diatas ditulis pada tanggal 7 februari saat saya sedang drop. hanya tersisa di draft postingan, tidak berhasil saya terbitkan. karena mubazir. jadi saya terbitkan tulisan ini saat (alhamdulilah) saya sudah kembali pulih :) terima kasih suami dan anakku. hugs!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar