Saya ternyata tidak perlu khawatir, saat
mengetahui malika libur panjang hingga 2 minggu. Selain karena punya suami yang
super kreatif, suami saya juga senang olahraga dan cinta Bandung. Sehingga
tidak sulit baginya untuk mengajak Malika berekreasi setiap hari dengan
kemampuan “cinta kota bandung” yang dia miliki.
Maka ditulisan kedua ini, Maminya malika akan
cerita tentang beberapa kunjungan Malika ke beberapa tempat yang simple, namun
kemudian memberi arti bagi warga bandung seperti kami sekeluarga. Saya harus
berterima kasih atas kerja keras sang walikota, kang Ridwan Kamil, yang juga
seorang Arsitek, yang berhasil merubah beberapa tempat tempat biasa, menjadi
luar biasa.
Taman Balaikota
Taman ini terletak di dalam area Balaikota
Bandung, tempat walikota Ridwan kamil berkantor. Walaupun sebagai kantor sang
walikota, bukan berarti tempat ini menjadi eksklusif tidak bisa dikunjungi oleh
warganya. Justru kang Emil menyulap tempat ini menjadi salah satu destinasi
favorit banyak keluarga untuk berkumpul dan bermain.
Disini, malika biasa
bermain bola yang dibawanya dari rumah, sedangkan suami saya biasa berolahraga
lari sekitar 4 atau 5 putaran, sedangkan saya memilih olahraga yang sangat
mudah yakni meditasi (read : duduk main games di hp) hahaha.. gimana gak anteng
main handphone, wong areal ini dilengkapi dengan sarana wifi yang super ngebut
kok sama pak walikotanya. Sehingga, membuat siapapun yang datang kesini bisa
sekalian posting di social media kesayangan mereka. Selain nyamannya, taman
balaikota juga memiliki taman bunga yang sangat indah, serta ada semacam
monument cinta yang dibuat oleh kang emil (seperti yg ada di luar negeri itu
lho). Tujuan utamanya simple lho, menurut kang emil semata mata hanya ingin
bikin warganya happy!
Alun-alun Kota Bandung
Alun alun yang memiliki makna kata, merupakan
suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan
dapat digunakan kegiatan masyarakat. Nah di kota Bandung sendiri, kita juga
punya lho Alun alun yang super keren! Letaknya di Jalan Asia Afrika, atau bisa
dibilang sebagai pusatnya kota bandung, untuk lebih mudahnya, persis didepan masjid
raya bandung. Kalau membaca sejarah, alun alun Bandung sudah ada sejak jaman
Belanda.
Fungsinya ya itu, buat berkumpulnya masyarakat. Seiring dengan
pergantian pemimpin di kota bandung, fungsi dan bentuk alun alun Bandung pun
menjadi berubah berubah, ada yang memang asri dan bagus, ada yang tidak karuan
bentuk dan fungsinya, sehingga sempat alun alun bandung menjadi pusatnya tempat
berjualan pedagang kaki lima di kota Bandung. Sejak Kang Emil menjadi walikota,
dia dengan kemampuan arsiteknya, menyulap alun alun menjadi sangat megah.
Bagian depanya dilapisi rumput sintetis berwarna hijau, disekelilingnya
terdapat taman bunga, arena bermain anak, dan pedestrian dengan bangku bangku
taman dibawah pohon rindang. Masih dengan tujuan yang sama, kang emil pengen
banget bikin warganya bahagia. Begitupun malika yang asik guling gulingan
seperti syahrini di rumput sintetis berwarna hijau tersebut, sambil sesekali
berlarian dan bermain bola.
All Photo Credit to Febby Lorentz
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapus