Bagian kelima adalah Salah satu favorit malika,
dan kami sekeluarga. Destinasi yang ini cukup menantang sekaligus super menyenangkan.
Kenapa, karena perjalanan kami selanjutnya adalah ke daerah Dago Pakar, bagian
Bandung yang cukup menanjak dengan suhu udara yang lebih dingin. Perjalanan ini
tidak ditempuh dalam satu hari namun dua hari, jadi kami kembali ketempat ini
sebanyak dua kali, karena rasa penasaran untuk bereksplorasi di alam kota
bandung membuat kami sekeluarga sangat bersemangat.
Warung Bandrek namanya. Tempat yang letaknya di
tanjakan dago pakar. Warungnya terletak disebelah kanan jalan, dan di sebelah
kirinya terdapat bangku bangku dari kayu di bawah pepohonan nan rindang. Tidak
ada yang special dari warung ini, seperti warung pada umunya. Tidak mewah
seperti restaurant yang menyajikan makanan kelas internasional. Namun warung
bandrek sangat special di hati para masyarakat yang hendak berolahraga ke
daerah dago pakar. Baik itu hiking, berjalan santai, dan bersepeda.
Hidangan yang paling khas di warung ini adalah
bandrek, minuman jahe dengan serutan kelapa muda didalamnya, minuman yang akan
menghangatkan tubuh si pemesan saat tegukan pertama, hingga bandrek tersebut
habis.
Tapi malika memang agak susah mencoba hal hal
baru, untuknya bandrek adalah makanan baru, sehingga agak sulit baginya untuk
menikmati bandrek. Alasannya pedas, padahal panasnya jahe menghangatkan tubuh.
Alhasil, saya dan suami asik menikmati bandrek ditemani malika yang menyesap
teh panas manis favoritnya. Saat kami sedang duduk menikmati bandrek, banyak
sekali pesepeda yang lalu lalang dan berhenti di warung bandrek ini, seperti
yang sebutkan di awal, warung ini menjadi salah satu destinasi favorit mereka
yang gemar berolahraga ke daerah Dago Pakar.
source : google.com |
Seusai bandrek kami habis, kami melanjutkan
perjalanan kearah atas. Bukan ke Tebing keratin yang sedang hits itu. Yup,
Tebing Keraton merupakan salah satu daerah wisata alam baru yang ditemukan
warga local, kemudian menjadi sangat ramai karena memang dari ketinggiannya
kita bisa menikmati indahnya dan hijaunya area dago pakar. Tapi hari itu kami
tidak ke tebing keraton karena melihat jalan masuk menuju kesana yang sangat
ramai. Kami memilih berbelok ke kanan dan menanjak ke perkebunan dago pakar.
Disana memang tidak seindah selfie selfie yang dilakukan banyak orang di tebing keraton, namun di area perkebunan dago pakar, kita juga bisa menikmati udara yang sejuk, pemandangan yang indah serta hijaunya tanaman yang ada di perkebunan ini. Malika sibuk berdecak kagum memandangi kota bandung dari ketinggian perkebunan dago pakar. “wahhh, bagus ya miii..” begitu ujarnya.
Disana memang tidak seindah selfie selfie yang dilakukan banyak orang di tebing keraton, namun di area perkebunan dago pakar, kita juga bisa menikmati udara yang sejuk, pemandangan yang indah serta hijaunya tanaman yang ada di perkebunan ini. Malika sibuk berdecak kagum memandangi kota bandung dari ketinggian perkebunan dago pakar. “wahhh, bagus ya miii..” begitu ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar