Rabu 24 September 2014 – Day II
Pagi ini saya terbangun dengan
rasa kantuk yang luar biasa. Walaupun semalam tidak tidur terlalu malam, namun
rasanya, masih ingin memejamkan mata sekejap lagi. Namun alarm di telfon
genggam saya terus berbunyi dan saya teringat bahwa perjalanan kami di hari
kedua sudah menanti. Kami berjanji pada sang tour guide untuk standby di lobby
hotel pada pukul 8, supaya tidak terlalu siang menikmati perjalanan nanti. Maka
saya memutuskan untuk segera mandi dan sarapan bersama rombongan.
Hotel Aston Belitong ini adalah
salah satu hotel terbesar disini, hotel yang diresmikan oleh Ibu Menteri Marie
Elka Pangestu ini, baru resmi dioperasikan beberapa bulan yang lalu tahun ini. Sehingga
masih sangat bagus dan terawat. Hotel ini konon katanya sudah full book dipesan
hingga akhir bulan oktober mendatang, dibarengi dengan tingkat kunjungan
wisatawan dari luar daerah yang terus meningkat. Namun sayangnya, masih ada
beberapa keganjalan seperti area pantai yang terlihat rusak atau tidak terawat
di samping persis sang hotel berdiri tegak. Berbeda dengan banyak hotel di
beberapa lokasi pinggir pantai yang pernah saya datangi. Semoga keberadaan
hotel ini tidak justru merusak alam yah.
Dari Pantai Kelayang, kami siap menyebrang ke pulau pulau |
Selesai sarapan, kami semua sudah sangat siap untuk memulai
perjalanan di hari kedua ini. Ini terlihat dari barang bawaan yang ditenteng
oleh semua personil perjalanan, saya bisa menebak bahwa mereka semua sama
seperti saya membawa pakaian ganti, handuk, alat mandi dan pelembab anti
matahari. Yess, karena hari ini kita akan bermain main dengan air, laut, ikan,
alam, matahari dan semesta. Langkah kami hari ini kemudian dibawa oleh Pak Yadi
sang Tour Guide ke Pantai Kelayang, disana sebuah kapal sudah menanti kita, dan
akan mengantarkan kami ke semua destinasi perjalanan hari ini. Jujur saja,
semua tiba tiba mendadak ciut, apakah kapal ini aman, batin kami dalam hati.
Namun
berterima kasihlah karena mereka sangat well prepare mempersiapkan setiap
perjalanan para wisatawan yang menggunakan jasa tour guide mereka. Ada Life
Vest atau jaket keselamatan yang tersedia untuk kita gunakan selama berada di
kapal. Dan kemudian berangkatlah kami. Ini bukan kali pertama saya naik kapal,
saya lupa kapan, tapi ini kali pertama saya menaiki sebuah kapal saat sedang
berlibur bersama mereka, orang orang hebat yang bekerja bersama saya dua tahun
belakangan ini. Semangat mereka juga tidak kalah tinggi, dan tidak henti
hentinya senyum mereka disunggingkan setiap saat. Perahu pun melaju.
Sang nahkoda kapal membawa kami
ke sebuah pulau kecil di tengah lautan biru nan luas. Ada sebuah pulau yang
hanya berisi pasir dan batu batu besar. Ajaib, batin saya dalam hati. Ajaib
karena pasirnya sehalus tepung, ajaib karena batu batu itu begitu besar dan
kokoh. Ajaib karena Tuhan Semesta alam menciptakan ini semua untuk kita
pelihara. Kami semua melompat dari kapal, dan menapakan kaki di permukaan
pulaunya. Yup.. lagi lagi.. perasaan itu muncul, rasa kagum pada Tuhan atas
ciptaannya yang tak mungkin dicipta oleh kami mahluk bernama manusia. Seluruh rombongan
sibuk berfoto, berlarian dan menikmati pulau kecil tersebut. Lalu setelah puas,
kami melanjutkan perjalanan menuju ke tengah lautan. Tebak kami akan melakukan
apa? Kami akan snorkeling. Seruuuuu!!! Saya belum pernah snorkeling sebelumnya.
Bahkan saya tidak bisa berenang dengan sempurna, gerakan dasar saja masih
sungguh sangat berantakan. Tapi saya yakin, bermodalkan keberanian dan rasa
penasaran yang tinggi serta banyak orang yang akan menjaga saya, semua
ketakutan itu akan sirna.
Foto dulu sebelum snorkeling |
Mesin perahu pun berhenti. Semua sibuk
bersiap siap. Ada yang berganti pakaian, ada yang pakai life vest, ada yang
mencoba coba kacamata selam dan alat pernafasannya. Saya sibuk berdoa dalam
hati. “Tuhan, kasih saya keberanian. Saya ingin lihat ciptaanMu yang dibawah
sana. Selama ini Cuma nonton di tipi ajah Ya tuhan. Amin” lalu seketika
keberanian itu muncul. Setelah semua siap, life vest dan kacamata selam siap. Kami
semua berfoto. Parah yah. Bukan berdoa sebelum masuk ke dalam laut. Kami malah
berfoto. Yah.. anggap saja semua berdoa dalam hati seperti yang saya lakukan
tanpa diketahui orang barusan. Bani orang pertama yang masuk ke air. Langkah dan
lompatannya sangat yakin dan byuurr, dia langsung berenang kesana kemari,
memasukan kepalanya dan kemudian berteriak.. kerennn!!! Saya makin deg degan. Satu
persatu teman teman saya mulai masuk kedalam air. Kini giliran saya.
Ini tidak seperti yang saya takutkan.
Sangat aman dan menyenangkan. Airnya tidak dingin, melainkan hangat. Pelampungnya
menjaga saya agar tetap mengambang diatas dan kacamata selam serta ala nafas
menjaga kami dari air asin dan bisa melihat ke dasar lautan. Namun dasar saya,
penakut. Tetap saja takut. Beberapa kali saya sangat panik dan berteriak teriak
saat merasa tubuh tidak seimbang. Sehingga saya akan seperti orang yang akan
tenggelam. Setelah beberapa saat saya baru bisa tenang dan memberanikan diri
untuk menyelamkan kepala ke dalam air dan. Ya Tuhan! Ini sungguh sungguh
sungguh luar biasa keren dan indah sekaliiii!!!! Selama ini saya hanya melihat
ikan di aquarium atau di tukan jual ikan di pasar. Sayapun melihat batu koral
dan karang di televisi. Tapi kali ini saya melihat langsung. Oh Tuhan, Kau
sungguh sungguh Maha Hebat!! Semesata memujiMu atas semua ciptaan yang ahhh..
saya speechless God.
Berada didalam air mengajarkan
saya makna lain dalam hidup. Bahwa lagi lagi, hidup ini bukan Cuma soal saya. Bahwa
kita gak boleh egois dalam hidup. Ada semesta yang juga mesti kita pelihara. Perjalanan
ini juga mengingatkan kita bahwa Ada orang lain yang juga ada di sekeliling
kita dan menjaga kita dalam kondisi kondisi tertentu. Seperti saat ini. Bersama
mereka, rekan kerja, yang sudah saya naggap seperti keluarga, kita bukan Cuma melakukan
kerja kerja, namun kami selalu berusaha membangun relasi yang baik, agar saat
kami berkumpul, kami dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi siapapun yang
ada disekitar kami.
To Be Continue..
To Be Continue..
wisata air memang selalu seru ya. di pantainya juga dibawah lautnya.saya masih belum berani nyelam gitu walopun sukaa dan penasaran pengen merasakan dan menikmati keindahan bawah laut.
BalasHapus