Kamis, 23 Januari 2014
Tujuh Langkah Membuat Moon Cake
Moon cake atau kue bulan adalah penganan khas Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Titiek Es dari komunitas Langsungenak menunjukkan cara membuatnya dalam 7 langkah.
Bahan A (Golden Syrup):
• 1000 gr air
• 2000 gr gula
• 90 gr lemon juice
Bahan B (Kulit):
• 650 gr terigu beruang biru (protein sedang)
• 600 gr Golden syrup
• 130 ml minyak sayur
• 8 gr baking soda (soda kue)
• 1 sendok makan air
Bahan Olesan (dikocok):
• 1 butir telur
• Sedikit garam
Cara Membuat:
1. Rebus air dan gula pada bahan A sampai mendidih, lalu masukkan lemon juice, aduk kira-kira 10 menit. Dinginkan semalaman.
2. Campur semua bahan B, aduk rata, diamkan 2-3 jam.
3. Tambahkan lagi 200 gr terigu, uleni sampai kalis.
4. Timbang setiap adonan 18 gr, bulatkan.
5. Untuk isi, ditimbang 30 gr, atau sesuaikan dengan cetakan moon cake.
6. Pipihkan kulit, diisi, bulatkan kemudian masukkan cetakan moon cake.
7. Olesi permukaan moon cake dengan bahan olesan, lalu panggang di oven dengan suhu 150° Celcius sekitar 20 menit.
Artikel ini id.she.yahoo.com/tujuh-langkah-membuat-moon-cake-080256242.html
Kamis, 09 Januari 2014
#SelfTalk Belajar Ikhlas di Awal tahun
Pic Google.com |
Selamat tahun baru 2014. Awal tahun, selalu menjadi bagian kehidupan yang menyenangkan untuk kebanyakan orang. bermacam resolusi terucap, bahkan terencana dengan sangat baik. Mulai dari keinginan untuk melanjutkan pendidikan, menikah, bahkan lebih banyak melakukan perjalanan berkeliling Indonesia. Setiap orang tentunya memiliki harapan besar di awal tahun, tentang perencanaan kehidupan mereka, begitu pula dengan saya.
Sakit di Awal Tahun
tahun ini cukup berbeda bagi saya. Mengawali tahun 2014 dengan mendapati diri sakit. drop. Saya menghabiskan waktu mulai natal hingga 5 Januari dengan sakit. Demam tinggi, Batuk sesak yang tak berkesudahan. kemudian harus meminum berbagai macam obat yang jumlahnya tidak sedikit. Sepanjang hari saya hanya bisa terbaring lemah, tidur. bangun hanya untuk makan, minum obat, shalat dan buang air kecil. Yang cukup menyedihkan adalah saat si sesak dan hidung tersumbat datang di kala malam. saya akan terjaga hingga pukul 3 pagi, atau tertidur dalam posisi duduk karena tidak bisa membaringkan tubuh.
Saya pernah sakit parah sebelumnya. tapi kemudian tidak lantas membuat saya terbiasa saat si sakit datang. setelah 3 tahun tidak sakit dan lama terbaring, saya sedih saat kembali sakit. setiap malam saya menangis mengeluh pada si pacar, atau pada mama dirumah. Malika, putri kecil saya pun saya biarkan menjauh karena khawatir bisa tertular flu dan batuk. semua makanan dan minuman enak yang harusnya bisa dinikmati pun terasa hambar, sangat hambar.
2 Sahabat Meninggal
Awal Tahun ini juga menjadi salah satu awal yang penuh kesedihan. 2 orang sahabat saya meninggal di hari yang sama Selasa 7 Januari 2014. Kepergian mereka menyisakan luka cukup dalam, karena kembali mengingatkan saya tentang pentingnya menjaga kesehatan. Menjaga tubuh tetap sehat itu memang bukan perkara yang sulit, tapi saya gak bilang mudah. Kepergian Arie dan benni yang mendadak (walaupun disertai dengan sakit yang berkepanjangan) benar benar membuat saya sedih.
Belajar lebih Ikhlas
lantas kemudian ada pelajaran besar yang saya dapat di awal 2014. adalah sebuah kata yang mudah diucap, diketik dan ditulis, tapi sulit untuk dipraktekan. Ikhlas. yup.. saya belajar untuk ikhlas. Mengikhlaskan berat badan yang luruh sebanyak 7 kilogram, di masa persiapan nikah yang tinggal beberapa minggu lagi. Ikhlas melepas kepergian 2 orang teman. yang mana untuk pertama kalinya saya bisa kuat menghadapi kehilangan. walaupun menangis.. saya bersyukur karena awal tahun ini saya diberikan kesempatan untuk lebih banyak berdoa dan menjaga kesehatan.
Selamat Jalan Arie dan Benni, Selamat Jalan Sakit, sehat selalu Ayu..
Selamat Tahun Baru 2014, Semoga Tahun ini semua mimpi dan cita cita dapat terwujud!