Clara Ng adalah salah satu penulis favorit saya. Setiap main ke surga saya (toko buku) jika ada buku karya-nya pasti saya beli. Pintu Harmonika melirik perhatian saya dengan cover bukunya yang sangat damai. sangat homey saat pertama kali melihat sampul bukunya. lalu kemudian melihat judulnya, saya langsung nyambung dengan si gambar. maksud dari pintu Harmonika adalah Rolling door, atau pintu geser yang biasa kita lihat di toko toko. Itulah asal muasal awal saya membeli buku tersebut. setelah membaca saya semakin jatuh cinta dan sepakat bahwa buku ini recomended untuk dibaca. bisa dibaca oleh orangtua, ataupun remaja yang memang sedang tumbuh, atau dibaca bersama-sama? lebih menarik.
Di sebuah kompleks ruko Gardenia Crescent, ada tiga manusia yang hidup bertetangga dan menjadi dekat karena sering menghabiskan waktu di lahan kosong yang mereka beri nama Surga. Tiga manusia itu bernama Rizal, Juni, dan David. Rizal Zaigham Harahap, seorang remaja SMA, tinggal bersama Firdaus Harahap, sang ayah, seorang wiraswastawan yang berbinis toko kelontong. Rizal berwajah tampan, bertubuh atletis, populer di dunia nyata dan di dunia maya berkat pencitraan yang dibuatnya. Rizal berbohong. Rizal menutup rapat kehidupan aslinya dan membuat citra bahwa ia adalah anak orang kaya. Juni Shahnaz, seorang ABG SMP, putri pertama seorang pengusaha bisnis sablon bernama Niko. Akibat aksi bully yang dilakukan bersama dua temannya, Juni diskors. Selama lima hari Juni ‘dipenjara’ di rumah dan menemukan banyak pelajaran yang mendewasakan dirinya. David Christian Hadijaya, anak kecil berkacamata yang masih duduk di bangku sekolah dasar, hidup bersama Imelda, ibunya yang membuat usaha toko kue. David menyukai cerita detektif. Selama beberapa hari ini David sedang menyelidiki sesuatu yang membuatnya tertantang.
Lalu kemudian menjadi menarik saat saya tahu Pintu harmonika akhirnya difilmkan. penasaran banget sama gaya sok gantengnya Rizal, Juteknya Juni dan misteri David. Dan hal ini akhirnya terpuaskan saat akhirnya saya nonton dengan sahabat saya fni di XXI Blok M Square.
Afni yang belum membaca novelnya saat itu ikut penasaran karena saya asik bercerita tentang serunya novel Pintu Harmonika ini. namun sayang beribu sayang. setelah menonton filmya agak kecewa dengan alur ceritanya. banyak sekali scene menarik dari buku yang tidak dituangkan dalam film. seperti indahnya surga, halaman belakang ruko tempat tinggal mereka yang sama sekali tidak disinggung dalam film tersebut. lalu usaha dan kerjasama mereka dalam mempertahankan surga yang akan dijual oleh sang pemilik. lalu Mengapa mereka bisa bertemu, lalu bagaimana ending dari cerita dalam novel tidak cukup tersampaikan dalam film.
Mungkin bagi mereka yang sudah membaca novelnya sebelumnya akan mengerti betul alur ceritanya. namun bagi yang belum membacanya sama sekali mungkin agak sedikit membingungkan. tapi saya sangat menghargai sineas Indonesia yang berusaha untuk menyampaikan kepada masyarakat luas tentang arti komunikasi antara anak dan orangtua yang tergambarkan dalam film ini. Salut buat Mbak Clara Ng dan Mbak Icha Rahmanti yang sukses bikin say ajatuh cinta sama Rizal Lee. hayook beli bukunya!! wajib jadi salah satu koleksi di Rak bukumu!
Picture from Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar