saya ingin menikah.sebuah ungkapan yang mungkin tidak mengherankan bagi mereka yang sudah mengenal saya sejak lama. pernyataan diatas adalah sebuah keinginan. bukan pengumuman. saya belum bisa mengumumkan apapun karena memang belum ada pernikahan. well, malam ini.. atau pagi ini tepatnya karena waktu menunjukan pukul 1 pagi. saya yang rindu menulis ingin kembali bermesraan dengan isi hati saya. selamat membaca, mendengarkan, menikmati.
sedikit bercerita saya pernah menikah. tahun 2005. lalu suami saya meninggal pada tahun ke 3 pernikahan kami. sedih dan kehilangan itu sudah pasti. kami pacaran sejak tahun 2001. lalu mengapa dulu saya memilih menikah. pada saat itu, saya yang masih berusia 19 tahun dimabuk oleh asmara. dimabuk oleh api cinta yang membara. pada saat diajak untuk menikah, tanpa tedeng aling aling saya langsung bilang "ya, saya bersedia". beruntung saya adalah tipikal orang yang ga neko neko. saya ga rewel dan ga manja atau selalu menyusahkan orang lain. alhasil, selama berjalan masa pernikahan. tidak ada pertengkaran. semua adem ayem. karena saya memang bukan tipikal orang yang senang mencari masalah.
namun, pernikahan tidak selalu berjalan mulus. ada kalanya dalam perjalanannya, suami dan istri pasti bertengkar atau berbeda pendapat. saya yang tipikal cengeng dan sensitif, akan sangat mudah menangis dan depresi karena hal hal yang membuat saya tersudut. sehingga seperti yang saya bilang tadi, ada saja yang mewarnai sebuah pernikahan. senyum, tawa, bahagia juga air mata.
4 tahun sudah saya menjanda. tidak bersuami, tidak menikah. putri saya berusia 6 tahun bulan maret tahun 2013 ini. usia yang tidak lagi kecil untuk seorang anak. saya, 26 tahun. muda? yup saya sangat muda. lalu mengapa berfikir untuk menikah kembali dalam waktu dekat? saya sering menanyakan pada diri saya sendiri. menapa kata pernikahan, memiliki keluarga, memiliki pasangan menjadi bayang bayang saya di setahun belakangan ini, apalagi di usia yang cukup muda.
bagi saya kehidupan tak ubahlah sebuah perjalanan. dan akhir yang nyata di depan mata adalah kematian. apakah saya sudah siap? belum. jawabannya yang mungkin sama anda rasakan. perjalanan yang saya sedang jalani dalam proses kehidupan ini sangat menarik. Penulis Skenario dengan MahaKarya-Nya, Allah SWT.. membawa saya kepada kejutan kejutan yang gak pernah saya duga. saya sendiri belum tahu, ada apa besok. Cerita apa lagi yang akan saya jalani de 2 3 hari atau 2 3 tahun mendatang.
Setiap perjalanan yang saya tempuh, saya berusaha memberi warna didalamnya. biasanya saya warnai dengan tangan saya sendiri. merah, hijau, atau ungu. tapi terkadang lukisan yang sudah saya buat, ga bisa saya nikmati sendiri. saya ingin ada orang lain yang menikmati indahnya, atau bahkan membubuhkan sedikit warna jingga keemasan didalamnya. Yups.. i need friends. what kind of friends? bukannya teman kamu sudah banyak yu?
Walaupun Tuhan selalu menjadi cinta sejati saya. tempat saya berbagi kebahagiaan dan mengadukan kesedihan. saya sangat bersyukur karena saya dipertemukan Tuhan dengan seseorang yang saat ini bersedia menemani saya. jarak jauh (ehem).. seseorang yang juga sepaham bahwa cinta paling abadi adalah hanya kepada Nya yang mempertemukan kami. seseorang yang menerima saya apa adanya, walaupun sangat banyak kekurangan dan kecerewetan yang ekstra ordinary ga bisa ditahan. Tuhan yang Maha Baik mempertemukan kami.
lalu saat saya melukiskan mimpi mimpi saya, saya titipkan sedikit pesan kepadaNya
Tuhan saya ingin Engkau menjadikannya imam untukku dan Malika. tanpa jarak. agar melalui tangannya Engkau bisa selalu menjaga dan memeluk kami. itu lukisan yang saya torehkan dalam doa saya pada Tuhan. lalu saya bilang amin. dan seluruh alam semesta pun pasti memberikan aminnya.
rasa ini semakin kuat, saat akhirnya Malika bertemu dengan orang tersebut.
anak ini, tanpa saya arahkan menyampaikan cintanya.. saya membutuhkan sosok ayah, mungkin seperti itu bila dia bisa berkata lantang. dan hubungan cinta mereka semakin indah sampai hari ini. 2 orang kekasih hatiku. saling berkirim pesan, saling mencari bahkan mungkin saling mengucap doa dalam sujudnya..
4 tahun mungkin waktu yang cukup bagi saya untuk berfikir, mencari, belajar dan membaca situasi serta kebutuhan saya. waktu yang yang cukup bagi saya melukiskan hidup saya sendiri. bila memang Tuhan berkehendak, ijinkan saya meminta tangannya dan warna warna yang akan dia bawa, untuk mempercantik lukisan ini.
Saya ingin menikah. saya ingin memeluk kebahagiaan saya setiap hari. saya ingin menjelajahi waktu bersama. saya ingin beradu argumen dengannya, tidak hanya berdiskusi dengan diri sendiri. saya ingin dibujuk dan dirayu untuk melakukan sesuatu yang tidak saya suka. saya ingin menyaksikannya bekerja keras siang malam untuk meraih
impiannya. dan menyaksikan Malika memeluk seorang ayah.. Saya ingin bangun di pagi hari dan melihatnya. membuatkan sarapan untuk mereka. serta menjadi orang terakhir yang mengucapkan selamat malam sebelum terlelap oleh malam.
ahhh.. ini doa dalam tulisan malam ini, semoga bergerak bersama waktu..
saya yakin, Tuhan lah yang membuat semua menjadi nyata.
Jgn lupa undang2 ya Yu. Btw, tulisannya makin wokehh nih, bagus yu
BalasHapus(Nazar Ray)
Nikahnya muda bener ya dulu :)
BalasHapusAaamiiin... semoga segera terwujud tahun ini ya...
Kita seumuran dan aku gak usah panggil 'mbak' kali ya.
@Ray : nuhuuunn.. kan dikau dulu yang ngajarin saya nulis. :)
BalasHapus@Mba Nike : iyaaa.. nike aja ya.. hehehehe...