Saat saya tertawa berkumpul dengan beberapa teman sebaya dengan penuh
suka cita, dan pada saat yang sama seorang perempuan HIV positif dipaksa
melakukan sterilisasi paksa di salah satu provinsi besar Indonesia. Baby
Rivona, koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia saat itu sedang
bertemu dengan beberapa kawan di Indonesia AIDS Coalition. Saya yang sudah
sekitar 1,5 bulan tidak bertemu dengan baby, hari itu terkejut mendengar
cerita-nya.
Bahwa saat kita yang di Jakarta semakin membaik kondisi kesehatannya. Semakin tinggi pemahaman HIV dan AIDS. Bisa bersuara atas stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat. Masih ada teman teman di daerah yang mendapat perlakuan tidak layak, baik dari penyedia layanan kesehatan maupun dari masyarakat itu sendiri.
Bagaimana kabar kalian sahabat?
Ya.. Saya yang juga hidup dengan HIV, ngilu mendapati kabar tersebut.
Bahwa saat kita yang di Jakarta semakin membaik kondisi kesehatannya. Semakin tinggi pemahaman HIV dan AIDS. Bisa bersuara atas stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat. Masih ada teman teman di daerah yang mendapat perlakuan tidak layak, baik dari penyedia layanan kesehatan maupun dari masyarakat itu sendiri.
Bagaimana kabar kalian sahabat?
Ya.. Saya yang juga hidup dengan HIV, ngilu mendapati kabar tersebut.
Apa sih yang bisa kita lakukan?
Kenapa masih ada aja perempuan dengan HIV yang harus di sterilisasi
paksa pasca melahirkan?
Apakah memang dengan kesengajaan pemerintah memutus mata kehidupan
kami?
lalu saya berkaca. Apa yang harus saya lakukan.. atau adakah yang sepakat dengan saya bahwa kita harus melakukan sesuatu. Bahwa kita ga boleh diem aja melihat teman kita di ambil hak nya? Atau masih banyak ternyata masyarakat Indonesia yang belum memahami apa itu HIV dan AIDS. Masih berfikir bahwa orang dengan HIV adalah criminal? Masih befikir bahwa perempuan saat dia terinfeksi HIV adalah murni kesalahannya.
lalu saya berkaca. Apa yang harus saya lakukan.. atau adakah yang sepakat dengan saya bahwa kita harus melakukan sesuatu. Bahwa kita ga boleh diem aja melihat teman kita di ambil hak nya? Atau masih banyak ternyata masyarakat Indonesia yang belum memahami apa itu HIV dan AIDS. Masih berfikir bahwa orang dengan HIV adalah criminal? Masih befikir bahwa perempuan saat dia terinfeksi HIV adalah murni kesalahannya.
Me. Sound so emotional while writing this..
Yes I am.
Saya malu dan kecewa dengan diri saya sendiri. Lalu berfikir keras, apa
yang harus saya lakukan. Apakah ada yang mau membantu saya dan baby dan rekan
rekan di IPPI. Mulai dari mana kami? Siapa yang akan berjalan beriringan
bersama kami untuk melindungi ibu dan anak. Padahal sudah ada program pencegahan HIV dari orangtua
ke anak (PPTCT). Kenapa masih terjadi juga hal hal semacam ini? Bingung? Saya lebih
bingung. Dan lalu meniatkan dalam hati, dan segera melaksanakan. Sosialisasi
through internet soal apa itu PPTCT dan apa saja program didalamnya!
Perempuan dengan HIV juga berhak memiliki keturunan, menyusui dan
hidup.!!
Maafkan langkah yang tidak bisa terlalu panjang.. butuh lebih banyak energy,
mari membangun kekuatan bersama untuk menyelamatkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar