Selasa, 17 Juli 2012
ego
betsi..
maafkan yah. mungkin kamu ga bisa memaafkan. tapi aku tau kamu pasti sedih, melihat sikapku ini.
tadi malam.. pesan whatssap dari anjar masuk.. dan bertanya.. apakah benar Papa dirawat di RS. seperti terpukul palu godam berat, aku menjawab, aku ga tau njar.
lalu anjar mengirimkan pesan yang dia terima dari ibunya..
Ass.wr.wb. Bu Ani, kenal kan Pak Eriz? ayah alm.Abet. beliau dalam keadaan tidak sadar di ICU HARKIT, operasi Jantung kemarin, Bu, saya mohon tolong banget doakan beliau ya bu ani. tks atas kesediannya. Jazakallah, Amin. Wass.
dan aku ga tau apa apa. atau aku ga mau tahu. aku ga tau bet, bingung.
3 tahun ini ga mudah buat aku, buat Malika, buat keluarga kita semua. tapi rasanya.. ada hal yang sulit aku ungkapkan saat kita kembali membicarakan hubungan antara orang tua kita berdua. hubungan yang ga pernah manis, bahkan baik. kegundahan ini semakin menghancurkanku, saat aku ga berhasil dapat informasi sedikitpun tentang beliau.
semua kontak bbm yang kupunya yang kebetulan tinggal di dekat rumah ga ada yang tahu keadaan papa. jelas mereka ga tau. kita semua tau bahwa keluarga mu sangat tertutup. dan aku ga bisa berkomentar apapun.
aku masih menyimpan dengan baik nomor telfon mereka semua. mama, uni dan bahkan beliau yang sedang terbaring sakit (katanya). tidak pula berani aku telfon mereka! keterlaluan. menjadi apa aku ini? seorang pembenci? ah.. kemana rasa kemanusiaanmu ayu saat menolong ratusan orang yang hidup dengan HIV. namun saat mendengar orang yang pernah menjadi mertua mu itu katanya sakit, kau bahkan ga berani untuk konfirmasi.
bah! aku marah pada diri sendiri. ego-ku sampai detik aku menulis ini bertengkar hebat.
apa2 an! kenapa gue harus nelfon dia. emangnya dia mau tau urusan gue.. urusan hidup gue sama malika. emangdia mau tahu gue sama malika sakit apa ga, udah makan belum, bagaimana sekolahnya? bukan duit! gue bisa cari duit.. tapi sekedar halo apa kabar, dan datang bersilaturahmi pun ga pernah. never!
tapi kan yuuu.. gitu gitu juga kan mereka orangtua mu. ayahnya betsi, kakeknya malika. telfon lah mereka. tanya apakah benar.. bagaimana kondisinya sekarang.kamu orang baik yu.. jangan hilang baikmu hanya karena kau marah sama mereka. meeka juga sering berbuat baik padamu dan malika. come on.. be wise.
huufffffftttttttttttt.....................
ga bisa mikir! marahhh... mau nangis! serius..
dan akhirnya aku mutusin buat nelfon bet. tapi bukan aku. aku minta tolong temenku. dan benar..
beliau di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
.........................
ga bisa ngomong apa apa.
Tuhan maaf aku milih ego ku. aku cuma minta sampaikan doaku ini.
semoga beliau diberi kesehatan. diampuni segala kesalahannya.. dibukakan pintu hatinya yang beku.
ampun Tuhan, sakit hatiku mengingat mereka.
dunno what to do.
sekian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar